Singaraja (Antara Bali) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Swastika Bali wilayah Kabupaten Buleleng, Nyoman Dukhajaya, mengajak masyarakat di daerah itu mulai melirik pertanian organik demi perlindungan alam dan lingkungan pada masa depan.
"Pertanian organik sedang diminati berbagai kalangan dan tentu tujuan yang lebih penting adalah bagaimana menjaga bumi tetap lestari dengan sistem pertanian berbasis alam," katanya di Kota Singaraja, Bali, Sabtu.
Ia mengatakan, pertanian organik pada dasarnya adalah sistem budi daya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis.
Pertanian organik, kata dia, secara substansi bukanlah barang baru karena sebelum ditemukan pupuk dan obat-obatan kimia sintetis, bisa dikatakan semua kegiatan produksi pertanian merupakan pertanian organik.
Dikatakan pula, pertanian organik dapat mencapai keseimbangan ekologis melalui pola sistem pertanian, pembangunan habitat, pemeliharaan keragaman genetika dan pertanian.
"Para petani yang menghasilkan, memproses, memasarkan atau mengkonsumsi produk - produk organik harus melindungi dan memberikan keuntungan bagi lingkungan secara umum," jelasnya.
Bukan hanya itu saja, Dukhajaya melibat pertanian organik menjadi salah satu program signifikan demi perlindungan pertanian dalam artian lebih luas lagi. Menjaga alam tetap pada unsur sejatinya.
"Saya melihat peluang kedepan sangat bagus dimana kalangan konsumen kini tengah memburu berbagai jenis bahan makanan organik demi memenuhi asupan gisi yang murni dan menyehatkan, tanpa bahan kimia berbahaya," terangnya. (WDY)
Swastika Bali Ajak Masyarakat Lirik Pertanian Organik
Sabtu, 25 Februari 2017 11:58 WIB