Jakarta (Antara Bali) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai tidak mudah
untuk melakukan sertifikasi khatib atau penceramah shalat Jumat karena
masjid di Indonesia dibangun oleh masyarakat, bukan oleh pemerintah.
"Masjid di Indonesia dibangun dan diatur oleh masyarakat. Dakwah di
Indonesia itu dakwah komunitas sehingga tidak mudah untuk mengatur
itu," kata Wapres di Jakarta, Jumat.
Hal itu disampaikan Wapres terkait wacana sertifikasi khatib yang diusulkan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Wapres yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengatakan, di
dunia ini hanya tiga negara yang masjidnya dibangun oleh masyarakat
yaitu Indonesia, India dan Pakistan.
Selebihnya masjid-masjid dibangun oleh pemerintah seperti Malaysia, negara-negara Timur Tengah hingga Turki.
"Kalau di Malaysia justru khutbah itu tersentralisasi karena imam merupakan pegawai pemerintah," katanya.
Di samping itu, jumlah masjid di Indonesia juga mencapai sekitar
satu juta dengan jumlah mubalig seperti khatib termasuk imam sekitar
lima juta orang.
"Memang tidak mudah, tapi yang penting harus tahu keahliannya,"
katanya seraya menambahkan saat ini salah satu program DMI adalah
membuat aplikasi Masjidku untuk mengklasifikasi keahlian para khatib
dalam bidang masing-masing misalnya di bidang tafsir, fiqih dan
lain-lain sehingga masyarakat bisa memilih sendiri khatib sesuai
keahliannya.
Sebelumnya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan wacana
mengenai sertifikasi khatib atau penceramah shalat Jumat merupakan
aspirasi dari masyarakat.
Dia mengatakan pemerintah sebagai fasilitator akan memberikan
wewenang standarisasi khatib kepada para ulama yang ada di organisasi
kemasyarakatan Islam.
Lukman mengatakan pemerintah tidak bertindak sendirian untuk
menetapkan sertifikasi khatib. Untuk aspirasi permintaan sertifikasi
juga merupakan arus besar dari kalangan masyarakat yang diwakili ormas
Islam.
Menurut Lukman, ada kecenderungan beberapa masjid menyampaikan
khutbah yang justru memicu perpecahan umat Islam karena isi ceramah yang
kontradiktif dengan nilai ke-Islaman itu sendiri. (WDY)
Wapres: Tidak Mudah Sertifikasi Khatib
Jumat, 3 Februari 2017 16:24 WIB