Jakarta (Antara Bali) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar
bank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak melemah tipis sebesar enam poin
menjadi Rp13.374, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.368 per dolar
AS.
"Dolar AS naik tipis di tengah optimisme dari pidato Ketua The Fed
Janet Yellen yang masih membuka peluang kenaikan suku bnga acuannya di
masa depan," kata ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta,
Kamis.
Ia menambahkan bahwa kenaikan dolar AS juga terbantu oleh data ISM
manufacturing di Amerika Serikat yang naik ke 56 pada Januari 2017 dari
54,5 pada periode sebelumnya.
Di sisi lain, lanjut dia, inflasi Januari 2017 yang naik melebihi
estimasi turut menahan laju rupiah, apalagi kondisi dolar AS di pasar
global cenderung mengalami penguatan. Badan Pusat Statistik (BPS)
mencatat laju inflasi Januari 2017 mencapai 0,97 persen, dan tingkat
inflasi tahun ke tahun (year on year) sebesar 3,49 persen.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa laju dolar AS relatif masih
terbatas menyusul adanya potensi intervensi dari pemerintah Amerika
Serikat untuk memanipulasi kurs.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa laju
mata uang rupiah mengalami pelemahan seiring dengan sebagian pelaku
pasar uang yang memanfaatkan untuk aksi ambil untung mengingat mata uang
domestik telah mengalami penguatan terhadap dolar AS dalam beberapa
hari terakhir ini.
"Namun demikian, tetap kami harapkan agar pelemahan tersebut dapat
lebih terbatas agar tidak membentuk tren pelemahan lebih dalam,"
katanya. (WDY)
Rupiah Kamis Melemah ke Posisi Rp13.374
Kamis, 2 Februari 2017 14:20 WIB