Jakarta (Antara Bali) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Muhadjir Effendy meminta satuan kerja yang ada di lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan untuk kreatif dan bisa menghasilkan uang.
"Ke depan, Kemdikbud tidak hanya menghabiskan uang, tetapi juga
bisa menghasilkan uang," kata Muhadjir dalam rapat koordinasi penggunaan
anggaran 2017 di Jakarta, Senin malam.
Kondisi tersebut berbeda dengan Kementerian Keuangan yang bisa menghasilkan uang.
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan pendataan satuan kerja mana saja yang bisa menghasilkan uang.
"Sekarang sedang dicek, dari mana saja sumber dana alternatif untuk pendapatan negara," katanya.
Ke depan, pihaknya juga akan melakukan penilaian penghargaan satuan
kerja yang ada dari seberapa besar dana yang dihasilkan.
Mendikbud
menegaskan bahwa penyalahgunaan anggaran bukan hanya penyalahgunaan
uang negara, melainkan juga hasil penggunaan anggaran yang tidak sesuai
dengan anggaran yang dikeluarkan.
Anggaran Kemdikbud pada tahun 2017 sebesar 39,82 triliun. Sebanyak
80 persen anggaran digunakan untuk program prioritas, kemudian Rp420,82
triliun untuk operasional birokrasi, termasuk perbaikan tata kelola
pelayanan publik dan pengawasan.
Program pengawasan tersebut di antaranya adalah Program Indonesia
Pintar (PIP) sebesar Rp8,8 triliun serta guru dan tenaga kependidikan
sebesar Rp6,3 triliun. (WDY)
Mendikbud Minta Satuan Kerja Hasilkan Uang
Selasa, 24 Januari 2017 7:26 WIB