Denpasar (Antara Bali) - Kepolisian Daerah Bali, Kamis, meringkus bandar togel (toto gelap) beromset sekitar Rp300 juta per hari dalam operasi Balak Agung 2011 di Seririt, Kabupaten Buleleng.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Gde Sugianyar di Denpasar, membenarkan pihaknya telah menangkap lima tersangka bandar togel di Seririt itu sekitar pukul 07.30 Wita.
"Memang benar, masih dalam satuan operasi Balak Agung Dit Intelkam Polda Bali tepatnya dalam sebuah operasi serangan fajar, Tim Lidik menggerebek para bandar itu pagi hari sesuai dengan nama satuan operasi," katanya.
Dalam penggerebekan yang dilakukan di Jalan Lokapaksa Seririt, Kabupaten Buleleng itu, polisi menangkap dua tersangka wanita, LM dan KA serta tiga pria KA, NS dan KS.
"Bandar LM ini baru keluar dari Lapas di Buleleng setelah Nyepi yang baru berlalu, dengan vonis tiga bulan karena kasus serupa," jelas mantan Kapolres Balikpapan ini.
Dari hasil penggerebekan terhadap lima tersangka yang saat itu tengah bertransaksi membagi hasil keuntungan togel, diamankan sejumlah barang bukti berupa empat handphone, kalkulator, uang Rp23 juta, rekapan kupon dan kupon tafsir mimpi yg masih kosong, serta buku-buku catatan keuangan.
"Saat ditangkap, ada 10 karung kupon yang baru dicetak. Dari keterangan sementara LM, kertas kupon itu dipesannya di Banyuwangi setiap seminggu sekali seharga Rp5 juta," ungkapnya.
Sugianyar menjelaskan, dalam pembukuan yang digunakan oleh para tersangka itu dapat dilihat jumlah omset yang diperoleh bandar setiap harinya.
"Pembukuan per harinya bisa dilihat omset nya sekitar Rp100 hingga mencapai Rp300 juta jika penebak angka judi itu sedang ramai," katanya.
Ditambahkannya, bandar togel tersebut dalam sehari bisa memperoleh keuntungan hingga Rp150 juta, namun kadang kala bisa mengalami kerugian hingga dalam jumlah yang sama, Rp 150 juta.
Dari data yang diperoleh, barang bukti dalam pembukuan tersebut tercatat kegiatan pasang nomor judi tebakan itu berlangsung sejak 28 Oktober 2010-23 Maret 2011.
Selain itu, dalam pembukuan tersebut tertulis sekitar 60 kode pengepul togel yang saat ini masih dalam penyelidikan.
"Dari catatan yang dilihat, ada sekitar 60 pengepul yang kemungkinan mendapat bagian untung dari bandar sekitar 30 persennya," katanya.
Saat ini polisi masih menyelidiki kasus tersebut lebih lanjut guna mencari dan menangkap para pengepul serta pengecer togel lainnya.(*)