Denpasar (Antara Bali) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali menyebutkan usaha industri kecil dan kerajinan rumah tangga menjadi tulang punggung perolehan ekspor non migas Bali.
"Pengapalan produk usaha industri skala rumah tangga itu mampu memberikan peran sebesar 25,39 persen dan hasil kerajinan 33,90 persen," kata Kabid Perdagangan Luar Negeri Disperindag Bali, Made Suastika di Denpasar, Selasa.
Perolehan ekspor non migas Bali selama tahun 2016 mampu memberikan andil 65,25 persen dari total ekspor 515,580 juta dolar AS.
Dikatakan, usaha industri skala rumah tangga yang terdiri atas enam komoditas itu perolehannya merosot 5,51 persen dari 144,002 juta dolar AS selama sebelas bulan tahun 2015 menjadi 136,072 juta dolar AS pada periode yang sama 2016.
Keenam jenis komoditas hasil industri tersebut meliputi usaha ikan dalam kaleng, komponen rumah jadi,
plastik, sepatu, tas, tekstil dan produk tekstil.
Made Suastika menambahkan, pengapalan produk usaha kerajinan juga merosot 7,07 persen dari sebesar 188,04 juta dolar AS menjadi 174,75 juta dolar AS.
Sebanyak 17 jenis hasil kerajinan yang menembus pasaran luar negeri itu merupakan hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin dan seniman Bali.
Hasil kerajinan tersebut yang paling menonjol berbagai jenis patung dari bahan baku kayu, kerajinan keramik, kerang, kulit, lilin, logam, lukisan, perak, rotan dan bahan baku dari tulang.
Selain itu Bali juga mengapalkan kerajinan alat musik, anyaman, bambu, batu padas dan kerajinan furniture dengan perolehan nilai yang berfluktuasi, ujar Made Suastika. (WDY)
Disperindag: Industri Kerajinan Tulang Punggung Ekspor Bali
Selasa, 17 Januari 2017 12:06 WIB