Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta meminta para petani memanfaatkan jasa PT Jamkrida Bali Mandara untuk membantu akses permodalan.
"Dengan adanya modal, para petani diharapkan tidak terburu-buru menjual hasil pertaniannya kepada tengkulak sehingga harga gabah tetap stabil dan tidak meyebabkan kerugian bagi para petani," kata Sudikerta saat menerima audiensi dari Dewan Pimpinan Daerah Perpadi Bali di Denpasar, Senin.
Menurut dia, dengan demikian ke depan sektor pertanian akan menjadi sektor yang menjanjikan selain sektor pariwisata dan akan dapat menarik minat generasi muda untuk bertani.
"Sektor pertanian saat ini masih kalah dengan sektor pariwsata, generasi muda masih lebih tertarik terjun ke dunia pariwisata ketimpang jadi petani. Untuk itu, ke depannya akan difokuskan pada peningkatan sektor pertanian, sehingga kita bisa berdaulat pangan dan pertanian menjandi sektor penting dalam pergerakan perekonomian Bali," ujarnya.
Selain berkenaan dengan sektor permodalan, tambah dia, pertanian juga masih menghadapi beberapa permasalahan lainnya seperti ketersediaan lahan pertanian yang semakin berkurang, penggunaan teknologi yang masih terbatas, sarana prasarana dan infrastruktur yang belum memadai, serta pendistribusian dari hasil pertanian khususnya ketika panen raya.
Oleh karena itu, Sudikerta meminta agar dilakukan berbagai langkah peningkatkan sektor pertanian diantaranya dengan menyediakan infrastuktur seperti perbaikan waduk serta saluran irigasi sehingga ketersediaan air terutama di musim kemarau akan terjamin.
Demikian juga penyediaan alat pertanian yang berbasiis teknologi seperti traktor, alat pemotong padi serta penggilingan padi. Tidak hanya itu, hasil-hasil riset yang telah dilakukan oleh para peneliti dalam upaya meningkatkan hasil dan kualitas produksi pertanian juga perlu diterapkan.
Wagub Sudikerta yang saat itu didampingi oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana juga meminta agar disediakan gudang-gudang penyimpanan beras sehingga ketika panen raya terdapat tempat penyimpanan beras yang memadai.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum DPD Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) Provinsi Bali AA Made Sukawetan.
Dia mengemukakan, organisasi yang ia pimpin menaungi sekitar 700 tempat penggilingan padi, namun baru 110 usaha penggilingan yang mendapat bantuan penguatan modal dari Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (LUEP).
Untuk itu, pihaknya sangat mengapresiasi langkah Wagub Bali dengan melakukan sinergi dengan pihak Jamkrida Bali Mandara guna mendapatkan penguatan modal.
Selain permasalahan permodalan, pihaknya juga meminta agar kegiatan penyuluhan dan pembinaan kepada para petani terus ditingkatkan, mengingat masih banyak petani yang belum bisa mengoperasikan alat-alat pertanian modern.
"Kami juga menyampaikan apresiasi terhadap Pemprov Bali yang telah memberikan perhatian kepada sektor pertanian dengan hadirnya program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) serta Jamkrida," kata Sukawetan. (WDY)