Amlapura (Antara Bali) - Bupati Karangasem, Bali I Gusti Ayu Mas Sumatri mengatakan, penderita TBC di daerahnya selama tiga tahun terakhir menurun drastis berkat kesadaran masyarakat dalam mengatasi penyakit menular tersebut.
"Penderita TBC tahun 2014 tercatat 243 kasus menurun menjadi 217 kasus pada tahun 2015 dan sekarang tahun 2016 dapat ditekan menjadi 151 kasus," kata Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri dalam sambutan tertulis dibacakan Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, Jumat.
Ia menyatakan hal itu ketika membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) yang dilaksanakan di Wantilan Kantor Bupati Karangasem.
Upaya pengobatan pasien TBC yang HIV tahun 2016 dilakukan terhadap 14 penderita penyakit menular tersebut.
"Dengan adanya temuan terhadap penderita baru itu merupakan bukti nyata bahwa PPTI telah bekerja aktif di masyarakat," ujar Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri.
Permasalahannya TBC semakin kompleks yakni padatnya jumlah penduduk, kasus TBC, kasus HIV cenderung bertambah, kasus TBC kebal obat, kasus TBC anak dan kasus TBC dengan diabetes militus.
Kasus TBC sering terjadi pada masyarakat dengan masalah sosial ekonomi sehingga sulit dalam tatalaksana.
"Melihat permasalahan tersebut, marilah kita bersama-sama bersinergi antara penerintah dengan PPTI untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat yang kompleks, mengingat kuman microbacteri tuberculosis akan dapat menularkan pada setiap orang tanpa terkecuali" ujar Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri.
Ia mengharapkan agar peran PPTI dalam menangani dan mengendalikan TBC lebih maksimal.
"Mari kita bersama-sama membangun kesehatan masyarakat yang lebih baik, dan semua pihak saling bekerjasama mendorong PPTI untuk melakukan gerakan dan kegiatan berkaitan dengan upaya pemberantasan penyakit TBC" ujarnya.
Dalam Rakor tersebut juga diisi dengan pemaparan hasil kegiatan PPTI se-Bali tahun 2015 dan 2016, pengalaman PPTI cabang Tabanan dalam meningkatkan peran serta masyarakat dan peran PPTI cabang Karangasem dalam mendukung program pengendalian TBC. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Penderita TBC tahun 2014 tercatat 243 kasus menurun menjadi 217 kasus pada tahun 2015 dan sekarang tahun 2016 dapat ditekan menjadi 151 kasus," kata Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri dalam sambutan tertulis dibacakan Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, Jumat.
Ia menyatakan hal itu ketika membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) yang dilaksanakan di Wantilan Kantor Bupati Karangasem.
Upaya pengobatan pasien TBC yang HIV tahun 2016 dilakukan terhadap 14 penderita penyakit menular tersebut.
"Dengan adanya temuan terhadap penderita baru itu merupakan bukti nyata bahwa PPTI telah bekerja aktif di masyarakat," ujar Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri.
Permasalahannya TBC semakin kompleks yakni padatnya jumlah penduduk, kasus TBC, kasus HIV cenderung bertambah, kasus TBC kebal obat, kasus TBC anak dan kasus TBC dengan diabetes militus.
Kasus TBC sering terjadi pada masyarakat dengan masalah sosial ekonomi sehingga sulit dalam tatalaksana.
"Melihat permasalahan tersebut, marilah kita bersama-sama bersinergi antara penerintah dengan PPTI untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat yang kompleks, mengingat kuman microbacteri tuberculosis akan dapat menularkan pada setiap orang tanpa terkecuali" ujar Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri.
Ia mengharapkan agar peran PPTI dalam menangani dan mengendalikan TBC lebih maksimal.
"Mari kita bersama-sama membangun kesehatan masyarakat yang lebih baik, dan semua pihak saling bekerjasama mendorong PPTI untuk melakukan gerakan dan kegiatan berkaitan dengan upaya pemberantasan penyakit TBC" ujarnya.
Dalam Rakor tersebut juga diisi dengan pemaparan hasil kegiatan PPTI se-Bali tahun 2015 dan 2016, pengalaman PPTI cabang Tabanan dalam meningkatkan peran serta masyarakat dan peran PPTI cabang Karangasem dalam mendukung program pengendalian TBC. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016