Denpasar (Antara Bali) - Bali mengekspor ikan hias hidup senilai 3,23 juta dolar AS selama sembilan bulan periode Januari-September 2016, meningkat 32,47 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 2,44 juta dolar AS.
"Dari segi volume juga bertambah 19,32 persen dari 1,16 juta ekor menjadi 1,39 juta ekor pada periode yang sama tahun sebelumnya," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Made Suastika di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, ekspor ikan hias hidup merupakan salah satu dari tujuh jenis komoditas hasil perikanan dan kelautan yang menembus pasaran luar negeri.
Bali belakangan ini selain mengapalkan ikan hias berwarna-warni, juga mengekspor terumbu karang buatan, tempat habitat berkembang biak ikan hias, hasil kreativitas nelayan di pesisir utara Pulau Bali.
Para nelayan sepanjang perairan Pantai Kabupaten Buleleng, Bali utara merintis pengembangan budidaya terumbu karang buatan, karena bunga-bunga yang baru tumbuh bisa dijadikan sebagai komoditas ekspor untuk kelengkapan akuarium konsumen mancanegara.
Rintisan pengiriman bunga terumbu karang itu diharapkan mampu meningkatkan nilai ekspor ikan hias ke pasaran luar negeri.
Made Suastika menambahkan, ekspor ikan hias itu andilnya masih relatif kecil hanya 0,80 persen dari total ekspor daerah ini sebesar 406,31 juta dolar AS selama sembilan bulan pertama 2016.
Ikan hias yang ditangkap di perairan Bali maupun daerah lainnya di Indonesia diekspor lewat Bandara Ngurah Rai, Bali menembus pasaran Jepang, Amerika Serikat, Australia dan negara-negara di Eropa.
Made Suastika menambahkan, sementara total ekspor hasil perikanan dan kelautan dari Bali mencapai 157,85 juta dolar AS selama sembilan bulan pertama 2016, meningkat 79,88 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 87,755 juta dolar AS.
Sektor perikanan itu mampu memberikan andil 38,85 persen dari total nilai ekspor Bali secara keseluruhan, ujar Made Suastika. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Dari segi volume juga bertambah 19,32 persen dari 1,16 juta ekor menjadi 1,39 juta ekor pada periode yang sama tahun sebelumnya," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Made Suastika di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, ekspor ikan hias hidup merupakan salah satu dari tujuh jenis komoditas hasil perikanan dan kelautan yang menembus pasaran luar negeri.
Bali belakangan ini selain mengapalkan ikan hias berwarna-warni, juga mengekspor terumbu karang buatan, tempat habitat berkembang biak ikan hias, hasil kreativitas nelayan di pesisir utara Pulau Bali.
Para nelayan sepanjang perairan Pantai Kabupaten Buleleng, Bali utara merintis pengembangan budidaya terumbu karang buatan, karena bunga-bunga yang baru tumbuh bisa dijadikan sebagai komoditas ekspor untuk kelengkapan akuarium konsumen mancanegara.
Rintisan pengiriman bunga terumbu karang itu diharapkan mampu meningkatkan nilai ekspor ikan hias ke pasaran luar negeri.
Made Suastika menambahkan, ekspor ikan hias itu andilnya masih relatif kecil hanya 0,80 persen dari total ekspor daerah ini sebesar 406,31 juta dolar AS selama sembilan bulan pertama 2016.
Ikan hias yang ditangkap di perairan Bali maupun daerah lainnya di Indonesia diekspor lewat Bandara Ngurah Rai, Bali menembus pasaran Jepang, Amerika Serikat, Australia dan negara-negara di Eropa.
Made Suastika menambahkan, sementara total ekspor hasil perikanan dan kelautan dari Bali mencapai 157,85 juta dolar AS selama sembilan bulan pertama 2016, meningkat 79,88 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 87,755 juta dolar AS.
Sektor perikanan itu mampu memberikan andil 38,85 persen dari total nilai ekspor Bali secara keseluruhan, ujar Made Suastika. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016