Singaraja (Antara Bali) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng, Bali bersama Junior Chambers Indonesia (JCI) mengklaim sekitar 1000 orang pemuda di daerah itu siap memeriahkan Festival Buleleng Mekorot 2016.
"Mekorot merupakan permainan layang-layang khas Buleleng yang memiliki makna bertarung di udara sampai salah satu layang-layang lawan putus," kata Ketua Panitia Pelaksana Buleleng Mekorot 2016, Subianta Eka Kresnawan di Singaraja, Bali, Selasa.
Ia mengatakan, festival khas Bali Utara itu merupakan kegiatan tahunan yang sebelumnya telah dua kali dilaksanakan dengan tujuan melestarikan budaya adu layang-layang.
Menurut dia, adu layang layang tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik tetapi juga strategi dan kecerdasan. Pertandingan juga akan mengasah karanter pemainnya sehingga mampu menumbuhkan karakter khas masyarakat Buleleng yakni kompetitif, pantang menyerah, sigap, dan sportif.
"Tahun ini kami juga bekerja sama dengan berbagai pihak seperti dari Dinas Pendidikan Buleleng dan juga tim dari Humas Pemkab Buleleng. Intinya kami ingin membuat kegiatan yang bermanfaat bertepatan dengan peringatan sumpah pemuda," kata dia.
Kedepan, kata dia, festival mekorot diharapkan juga menjadi sarana pelestari budaya sebagai salah satu sektor membangkikan pariwisata di kabupaten ujung utara Pulau Dewata itu.
"Harapan besar kami semakin banyak anak muda mencintai budayanya sendiri. Sehingga jati diri bangsa dapat terus dipertahankan sebagai salah satu fokus pembangunan," tandasnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Mekorot merupakan permainan layang-layang khas Buleleng yang memiliki makna bertarung di udara sampai salah satu layang-layang lawan putus," kata Ketua Panitia Pelaksana Buleleng Mekorot 2016, Subianta Eka Kresnawan di Singaraja, Bali, Selasa.
Ia mengatakan, festival khas Bali Utara itu merupakan kegiatan tahunan yang sebelumnya telah dua kali dilaksanakan dengan tujuan melestarikan budaya adu layang-layang.
Menurut dia, adu layang layang tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik tetapi juga strategi dan kecerdasan. Pertandingan juga akan mengasah karanter pemainnya sehingga mampu menumbuhkan karakter khas masyarakat Buleleng yakni kompetitif, pantang menyerah, sigap, dan sportif.
"Tahun ini kami juga bekerja sama dengan berbagai pihak seperti dari Dinas Pendidikan Buleleng dan juga tim dari Humas Pemkab Buleleng. Intinya kami ingin membuat kegiatan yang bermanfaat bertepatan dengan peringatan sumpah pemuda," kata dia.
Kedepan, kata dia, festival mekorot diharapkan juga menjadi sarana pelestari budaya sebagai salah satu sektor membangkikan pariwisata di kabupaten ujung utara Pulau Dewata itu.
"Harapan besar kami semakin banyak anak muda mencintai budayanya sendiri. Sehingga jati diri bangsa dapat terus dipertahankan sebagai salah satu fokus pembangunan," tandasnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016