Gianyar (Antara Bali) - Komando Distrik Militer (Kodim) 1616 Gianyar, Bali menggandeng Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) dan Dinas Kesehatan setempat menggelar pelayanan program keluarga berencana (KB) keliling di Kampung KB Banjar Marga Sengkala, Desa Bedahulu, Kecamatan Blahbatuh, Rabu.

Dandim 1616/Gianyar Letkol Berto SP. Capah mengatakan, pelayanan KB gratis merupakan bagian dari program layanan TNI terhadap masyarakat, disamping sektor pertanian.

Hal itu dimaksudkan sebagai upaya membantu pemerintah kabupaten dalam mewujudkan keluarga berkualitas. "Kami apresiasi antusias warga yang sadar dalam mendukung program pengendalian penduduk," ujar Letkol Berto SP. Capah.

Upaya itu dilakukan, karena TNI ingin sepenuhnya terlibat langsung dalam pelayanan keluarga berncana. Salah satunya dengan mengimbau jajarannya untuk turut menjadi pelopor vasektomi.

Ada sejumlah anggota TNI yang sudah melakukan MOP dan diundang untuk memberi motivasi terhadap masyarakat. "Biasanya usai mendengar pengalaman anggota kami, ada saja warga pria yang tertarik untuk vasektomi," katanya.

Ia mengharapkan warga masyarakat dapat semakin paham akan pentingnya mengendalikan jumlah penduduk, agar tidak sampai kebablasan memiliki banyak keturunan.

Sebab, kebutuhan ekonomi kian hari meningkat, biaya kehidupan pun sangat tinggi. Dua anak saja cukuplah, ujarnya.

Kepala BPPKB Kabupaten Gianyar Ida Ayu Sri Ambari menambahkan, minat masyarakat untuk mengikuti program KB semakin meningkat dari tahun ke tahun. Terutama kaum pria.

Berdasarkan data kepesertaan tahun 2015 ditargetkan 50 akseptor, terealisasi 70 orang, kemudian untuk tahun 2016, hingga bulan September sudah mencapai 33 orang dari 50 yang ditargetkan. "Bahkan, Oktober nanti sudah ada 20 calon akseptor yang disiapkan," katanya.

"Ke depan, pelayanan akan semakin lebih intensif sehingga makin banyak masyarakat Gianyar terlayani," ujar Ida Ayu Sri Ambari.

Wayan Kutarini (41), salah seorang warga Banjar Marga Sengkala menyatakan kepuasannya atas layanan KB gratis tersebut.

Dia mengaku sama sekali tidak ada keluhan, dan sangat nyaman memakai KB melalui inplan yang dipasang di bagian pertengahan lengan. "Ini lebih nyaman, ketimbang cara AKRD yang dipasang di leher Rahim. Tahun depan suami saya akan saya anjurkan melakukan KB," ucap ibu tiga anak tersebut. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016