Jakarta (Antara Bali) - Tiongkok menyatakan komitmennya pada 271 proyek
investasi di Indonesia pada kuartal II/2016, demikian disampaikan Dirjen
Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Harjanto usai
mendampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada pertemuan G20.
"Tiongkok telah berkomitmen pada 271 proyek investasi di Indonesia dengan total nilai sebesar 925 juta dollar AS yang kontribusi utamanya dari sektor industri baja, permesinan, elektronik, makanan, semen dan beberapa industri strategis lainnya,†kata Harjanto lewat siaran pers di Jakarta, Selasa.
Harjanto juga mengatakan, dengan terus meningkatnya investasi Tiongkok di Indonesia, diharapkan akan membawa efek positif bagi perekonomian nasional, bahkan bagi peningkatan daya saing industri dalam negeri.
Beberapa investasi Tiongkok di Indonesia yang sudah berjalan antara lain PT Sulawesi Mining Investment yang bergerak pada bidang pertambangan nikel dengan kapasitas 300.00 ton per tahun dengan nilai invetasi sebesar 636 juta dollar AS di Morowali Industrial Park, Sulawesi Tengah. PT Sulawesi Mining Investment merupakan smelter nikel pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi Arc Furnace Rotary Kiln.
Selanjutnya, PT Virtue dragon Nickel Industry yang bergerak di bidang pengolahan ferronikel di Konawe, Sulawesi Tenggara dengan nilai investasi sebesar 5 miliar dollar AS dengan kapasitas 600.000 ton per tahun.
“Ada juga, Anhui Conch Cement Company yang bergerak di bidang industri semen dengan total investasi sebesar 5,7 miliar dollar AS dan kapasitas produksi sebesar 20 juta ton per tahun,†ungkap Harjanto.
Di Indonesia, Anhui Conch Group akan membangun lima integrated plant dan satu grinding plant di Kalimantan Selatan, Banten, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Papua Barat.
Pada acara Indonesia Business Forum di Shanghai, Menperin Airlangga menawarkan empat kawasan industri di Indonesia yang telah siap bekerjasama dengan investor asing.
Keempat kawasan industri tersebut yakni Kawasan Industri Dumai, Riau; Kawasan Industri Industrial Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur; Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah; dan Kaltim Industrial Park di Bontang, Kalimantan Timur.
“Kami juga mengundang para investor Tiongkok untuk memanfaatkan peluang investasi di Indonesia seperti industri hilir mineral, gasifikasi batubara dan petrokimia, industri berbasis agro, galangan kapal serta komponen otomotif,†sebut Airlangga. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Tiongkok telah berkomitmen pada 271 proyek investasi di Indonesia dengan total nilai sebesar 925 juta dollar AS yang kontribusi utamanya dari sektor industri baja, permesinan, elektronik, makanan, semen dan beberapa industri strategis lainnya,†kata Harjanto lewat siaran pers di Jakarta, Selasa.
Harjanto juga mengatakan, dengan terus meningkatnya investasi Tiongkok di Indonesia, diharapkan akan membawa efek positif bagi perekonomian nasional, bahkan bagi peningkatan daya saing industri dalam negeri.
Beberapa investasi Tiongkok di Indonesia yang sudah berjalan antara lain PT Sulawesi Mining Investment yang bergerak pada bidang pertambangan nikel dengan kapasitas 300.00 ton per tahun dengan nilai invetasi sebesar 636 juta dollar AS di Morowali Industrial Park, Sulawesi Tengah. PT Sulawesi Mining Investment merupakan smelter nikel pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi Arc Furnace Rotary Kiln.
Selanjutnya, PT Virtue dragon Nickel Industry yang bergerak di bidang pengolahan ferronikel di Konawe, Sulawesi Tenggara dengan nilai investasi sebesar 5 miliar dollar AS dengan kapasitas 600.000 ton per tahun.
“Ada juga, Anhui Conch Cement Company yang bergerak di bidang industri semen dengan total investasi sebesar 5,7 miliar dollar AS dan kapasitas produksi sebesar 20 juta ton per tahun,†ungkap Harjanto.
Di Indonesia, Anhui Conch Group akan membangun lima integrated plant dan satu grinding plant di Kalimantan Selatan, Banten, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Papua Barat.
Pada acara Indonesia Business Forum di Shanghai, Menperin Airlangga menawarkan empat kawasan industri di Indonesia yang telah siap bekerjasama dengan investor asing.
Keempat kawasan industri tersebut yakni Kawasan Industri Dumai, Riau; Kawasan Industri Industrial Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur; Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah; dan Kaltim Industrial Park di Bontang, Kalimantan Timur.
“Kami juga mengundang para investor Tiongkok untuk memanfaatkan peluang investasi di Indonesia seperti industri hilir mineral, gasifikasi batubara dan petrokimia, industri berbasis agro, galangan kapal serta komponen otomotif,†sebut Airlangga. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016