Beijing (Antara Bali) - Presiden China Fortune Land Development Co., Ltd, (CFLD) Zhao Hongjing mengatakan pihaknya berencana membangun tiga kota baru di Indonesia dalam tiga tahun mendatang secara bertahap.
Zhao Hongjing mengatakan Indonesia menjadi salah satu daerah tujuan investasi yang menarik.
"Karena itu, kami berencana membangun tiga kota baru dalam tiga tahun mendatang," katanya, pada Forum Bisnis Investasi Indonesia di Beijing, Kamis.
Zhao Hongjing mengemukakan pihaknya memiliki rekam jejak yang baik dalam melakukan investasi serupa di beberapa negara lain.
"Bahkan kami sudah memiliki kantor perwakilan antara lain di Vietnam dan Thailand," katanya.
Ia mengatakan posisi strategis Indonesia di antara dua benua dan dua samudra menjadikan Indonesia menjadi salah satu titik penting dalam jalur "One Belt One Road" yang digagas Tiongkok.
"Karena itu, kami tidak ragu untuk berinvestasi di Indonesia. Dan Kami juga mengajak pengusaha Tiongkok lainnya untuk ikut menanamkan modalnya di Indonesia," ujar Zhao Hongjing di hadapan sekitar 100 pengusaha Tiongkok, yang hadir pada forum tersebut.
Incar Tangerang
Sementara Presiden CFLD untuk kawasan Indonesia Max Yang mengatakan pihaknya telah menetapkan kawasan di sekitar Alam Sutra, Tangerang, bagi pembangunan kota baru di Indonesia.
"Sambil mempersiapkan segala hal yang menyangkut rencana tersebut, Kami akan menjajaki dua lokasi lainnya bagi pembangunan kota baru lainnya di Indonesia," ungkap Max Yang .
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan pihaknya mencatat pada Januari 2016 minat investor Tiongkok menanamkan modalnya, di Indonesia mencapai 1,8 miliar dolar AS untuk berbagi sektor seperti pengolahan sampah, PLTA, pengolahan batu bara sebagai ethanol , industri komponen, dan lainnya.
Di hadapan para pengusaha ia menyampaikan beberapa perbaikan iklim investasi maupun peluang dan potensi investasi yang menjadi prioritas pemerintah untuk, ditawarkan, termasuk layanan terbaru perizinan investasi tiga jam.
CFLD didirikan pada 1998 yang memfokuskan bisnisnya pada pengembangan dan operasional kawasan atau taman industri.
Franky menegaskan meski laju perekonomian dunia sedang mengalami pelambatan, namun minat investor mancanegara untuk menanamkan modalnya di Indonesia relatif tinggi.
Terkait itu, BKPM menargetkan realisasi investasi pada 2016 sebesar Rp594,8 triliun atau naik 14,5 persen dari target investasi 2015 sebesar Rp519,5 triliun sebagai upaya mendukung pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen. (WDY)