Gianyar (Antara Bali)- Belasan perajin emas dan perak di sentra pengembangan industri tersebut di Desa Celuk, Kabupaten Gianyar, Bali mendapat bimbingan teknis kewirausahaan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali bekerja sama dengan Disperindag setempat.
Kepala Disperindag Kabupaten Gianyar, Ir I Wayan Suamba MT, Kamis mengatakan, bimbingan teknis tersebut berlangsung selama empat hari, 8-11 Agustus 2016 dengan harapan mampu memberikan motivasi kepada perajin untuk tetap bersemangat menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Ia mengatakan, melalui bimbingan teknis kewirausahaan, diharapkan pengerajin perak dan emas mampu meningkatkan kemampuan, terutama dalam membuat rancang bangun sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan selera konsumen.
Desa Celuk, yang menjadi sentra kerajinan emas dan perak sudah dikenal wisatawan dalam dan luar negeri, diharapkan tetap memberikan andil yang besar dalam meningkatkan perolehan devisa.
I Wayan Suamba menambahkan, bimbingan teknis yang diharapkan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan perajin perak dan emas sehingga tumbuh semangat untuk berusaha lagi.
Hal itu dilakukan sehubungan makin pudarnya pamor Desa Celuk sebagai desa perajin perak dan emas akibat persaingan dan banyak yang beralih profesi.
I Wayan Suamba yakin kejayaan Desa Celuk bisa bangkit kembali jika para perajin memiliki jiwa kewirausahaan diantaranya jujur, toleransi dan ramah. Apalagi Desa Celuk sudah mempunyai nama sebagai pusat perak dan emas baik di Bali, Indonesia bahkan mancanegara.
"Menjadi wirausaha pada intinya harus memiliki sifat mental yang kuat. Tidak mudah menyerah disiplin dan komitmen tinggi serta memiliki inovasi dan kreativitas," ujar I Wayan Suamba.
Sementara Nyoman Rupadana, seorang perajin perak yang mengikuti bimbingan teknis kewirausaan tersebut, mengaku salah satu penyebab terpuruknya kerajinan emas dan perak akibat masuknya kerajinan luar yang menyerupai perak dengan harga yang lebih murah.
Namun dia optimis dengan peran serta pemerintah, kerajinan perak dan emas di Desa Celuk dapat bangkit kembali baik dengan pemberian pelatihan, bimbingan teknis kewirausahan hingga membantu dalam hal pemasaran melalui pameran-pameran. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Kepala Disperindag Kabupaten Gianyar, Ir I Wayan Suamba MT, Kamis mengatakan, bimbingan teknis tersebut berlangsung selama empat hari, 8-11 Agustus 2016 dengan harapan mampu memberikan motivasi kepada perajin untuk tetap bersemangat menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Ia mengatakan, melalui bimbingan teknis kewirausahaan, diharapkan pengerajin perak dan emas mampu meningkatkan kemampuan, terutama dalam membuat rancang bangun sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan selera konsumen.
Desa Celuk, yang menjadi sentra kerajinan emas dan perak sudah dikenal wisatawan dalam dan luar negeri, diharapkan tetap memberikan andil yang besar dalam meningkatkan perolehan devisa.
I Wayan Suamba menambahkan, bimbingan teknis yang diharapkan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan perajin perak dan emas sehingga tumbuh semangat untuk berusaha lagi.
Hal itu dilakukan sehubungan makin pudarnya pamor Desa Celuk sebagai desa perajin perak dan emas akibat persaingan dan banyak yang beralih profesi.
I Wayan Suamba yakin kejayaan Desa Celuk bisa bangkit kembali jika para perajin memiliki jiwa kewirausahaan diantaranya jujur, toleransi dan ramah. Apalagi Desa Celuk sudah mempunyai nama sebagai pusat perak dan emas baik di Bali, Indonesia bahkan mancanegara.
"Menjadi wirausaha pada intinya harus memiliki sifat mental yang kuat. Tidak mudah menyerah disiplin dan komitmen tinggi serta memiliki inovasi dan kreativitas," ujar I Wayan Suamba.
Sementara Nyoman Rupadana, seorang perajin perak yang mengikuti bimbingan teknis kewirausaan tersebut, mengaku salah satu penyebab terpuruknya kerajinan emas dan perak akibat masuknya kerajinan luar yang menyerupai perak dengan harga yang lebih murah.
Namun dia optimis dengan peran serta pemerintah, kerajinan perak dan emas di Desa Celuk dapat bangkit kembali baik dengan pemberian pelatihan, bimbingan teknis kewirausahan hingga membantu dalam hal pemasaran melalui pameran-pameran. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016