Negara (Antara Bali) - Bupati Jembrana I Putu Artha menandai dimulainya pembangunan Kebun Raya Jagatnata dengan meletakkan batu pertama Rabu (3/8) pagi di areal kawasan Pura Jagatnata Kabupaten Jembrana. Peletakan batu pertama yang turut disaksikan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan Ketua DPRD Jembrana I Ketut Sugiasa beserta sejumlah pejabat Pemkab Jembrana akan menjadi sejarah penting bagi pembangunan pelestarian dan konservasi alam di Jembrana. Pasalnya konsep pembangunan Kebun Raya Jagatnata berbeda dengan kebun raya pada umumnya di Indonesia.
Kebun Raya Jagatnata dibangun dengan konsep tematik yang nantinya akan lebih mengutamakan penanaman pohon-pohon untuk keperluan sarana upakara termasuk pelestarian tanaman-tanaman langka di Jembrana bahkan Bali sekalipun. Tidak itu saja, Kebun Raya Jagatnata akan menjadi satu-satunya kebun raya di Bali yang dikelola langsung oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana. Selain dengan tanaman usada dan tanaman langka, juga akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas umum yang bangunannya bernuansa alam dan ornament Bali. Kebun Raya Jagatnata juga ditujukan sebagai wahana penelitian, konservasi dan edukasi.
Mengawali pembangunan Kebun Raya Jagatnata Tahun 2016 ini Pemkab Jembrana telah menyiapkan anggaran mencapai Rp. 4,3 Milyar, untuk membangun Gerbang Utama dan Pagar yang berornamen khas Bali, jalan sirkulasi, areal parkir, planter box, bangunan pusat informasi alias Tourism Information Centre (TIC), plat deker dan landscape. Pembangunan yang diproyeksikan akan selesai selama tiga tahun tersebut, pada tahun 2017 nanti biayanya akan dibantu dengan APBN yang jumlahnya mencapai Rp. 50 Milyar, untuk pengadaan tanaman dan pembangunan sarana pendukung lainnya.
Pembangunan Kebun Raya Jagatnata akan semakin memperkuat keberadaan Pura Jagatnata. Pasalnya kedepan tidak aka nada lagi kendaraan bermotor yang boleh masuk ke areal pura karena telah disiapkan lahan parkir yang sangat memadai baik untuk kendaran roda dua maupun roda empat. Umat Hindu yang akan melaksanakan ritual keagamaan juga akan disiapkan pintu khusus yang langsung terakses ke pura.
Bupati Jembrana I Putu Artha mengungkapkan, pembangunan Kebun Raya Jagatnata terlaksana berkat dukungan masyarakat Jembrana dan bantuan berbagai pihak baik itu dari pusat seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), termasuk perjuangan tokoh-tokoh masyarakat Jembrana dan Bali yang memiliki akses di pusat. Bupati Artha berkeyakinan dengan terbangunnya Kebun Raya Jagatnata akan menjadi destinasi baru kepariwisataan di Jembrana. “Kebun Raya Jagatnata akan memberikan dampak positif bagi kemajuan perekonomian, yang muaranya nanti akan mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Jembrana," katanya.
Selain itu Bupati menekankan, supaya pembangunan yang dilakukan benar-benar dikerjakan sesuai dengan Detail Engineering Design (DED), yang telah ditetapkan. “Pengerjaannya harus dilakukan dengan cermat dan benar, sebab ini akan menjadi sejarah bagi anak cucu kita kedepan,“ katanya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Kebun Raya Jagatnata dibangun dengan konsep tematik yang nantinya akan lebih mengutamakan penanaman pohon-pohon untuk keperluan sarana upakara termasuk pelestarian tanaman-tanaman langka di Jembrana bahkan Bali sekalipun. Tidak itu saja, Kebun Raya Jagatnata akan menjadi satu-satunya kebun raya di Bali yang dikelola langsung oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana. Selain dengan tanaman usada dan tanaman langka, juga akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas umum yang bangunannya bernuansa alam dan ornament Bali. Kebun Raya Jagatnata juga ditujukan sebagai wahana penelitian, konservasi dan edukasi.
Mengawali pembangunan Kebun Raya Jagatnata Tahun 2016 ini Pemkab Jembrana telah menyiapkan anggaran mencapai Rp. 4,3 Milyar, untuk membangun Gerbang Utama dan Pagar yang berornamen khas Bali, jalan sirkulasi, areal parkir, planter box, bangunan pusat informasi alias Tourism Information Centre (TIC), plat deker dan landscape. Pembangunan yang diproyeksikan akan selesai selama tiga tahun tersebut, pada tahun 2017 nanti biayanya akan dibantu dengan APBN yang jumlahnya mencapai Rp. 50 Milyar, untuk pengadaan tanaman dan pembangunan sarana pendukung lainnya.
Pembangunan Kebun Raya Jagatnata akan semakin memperkuat keberadaan Pura Jagatnata. Pasalnya kedepan tidak aka nada lagi kendaraan bermotor yang boleh masuk ke areal pura karena telah disiapkan lahan parkir yang sangat memadai baik untuk kendaran roda dua maupun roda empat. Umat Hindu yang akan melaksanakan ritual keagamaan juga akan disiapkan pintu khusus yang langsung terakses ke pura.
Bupati Jembrana I Putu Artha mengungkapkan, pembangunan Kebun Raya Jagatnata terlaksana berkat dukungan masyarakat Jembrana dan bantuan berbagai pihak baik itu dari pusat seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), termasuk perjuangan tokoh-tokoh masyarakat Jembrana dan Bali yang memiliki akses di pusat. Bupati Artha berkeyakinan dengan terbangunnya Kebun Raya Jagatnata akan menjadi destinasi baru kepariwisataan di Jembrana. “Kebun Raya Jagatnata akan memberikan dampak positif bagi kemajuan perekonomian, yang muaranya nanti akan mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Jembrana," katanya.
Selain itu Bupati menekankan, supaya pembangunan yang dilakukan benar-benar dikerjakan sesuai dengan Detail Engineering Design (DED), yang telah ditetapkan. “Pengerjaannya harus dilakukan dengan cermat dan benar, sebab ini akan menjadi sejarah bagi anak cucu kita kedepan,“ katanya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016