Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengapresiasi pembukaan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan di Kabupaten Buleleng yang diharapkan dapat membantu membentuk karakter pemuda-pemudi Bali.

"Jadi saya harap sekolah tinggi ini bisa mengantarkan agama dan falsafah Hindu sebagai tiang utama di Bali bahkan hingga Indonesia dan global, selain memberikan pencerahan pada umat," kata Pastika saat menerima audiensi rombongan STAHN Mpu Kuturan, di Denpasar, Senin.

Selain itu, keberadaan sekolah tinggi tersebut di bagian utara Bali, menurut dia, merupakan upaya positif dengan tujuan untuk pemerataan.

"Jadi semua tidak berpusat di selatan saja, dan hal ini juga bisa menjadikan pembangkit spirit Kota Singaraja sebagai Kota Pendidikan," ujarnya pula.

Gubernur yang berasal dari Buleleng itu juga berpesan agar perguruan tinggi tersebut tidak saling berebut mahasiswa.

Posisi STAHN sebagai perguruan tinggi negeri bisa menjadi nilai plus tersendiri karena tidak harus menerima mahasiswa sebanyak-banyaknya.

"Tidak apa-apa jika hanya menerima 30 atau 40 mahasiswa tahun ini, yang penting kualitas sekolah tinggi ini dan lulusannya mampu bersaing. Jadi jangan hanya berlomba-lomba cetak sarjana, tapi tanggung jawab kita mencetak muda-mudi Hindu yang benar-benar berkarakter Hindu secara utuh," ujar Pastika lagi.

Selain itu, dia berharap sekolah tinggi ini juga mampu mencetak lulusan dharma duta (pemberi dharma wacana, Red) yang mumpuni.

"Terus terang saya kagum melihat anak-anak muda yang sudah bisa memberikan khotbah dengan baik, seperti almarhum Ustaz Uje, Ustaz Mansur dan lain-lain, saya ingin anak muda Bali juga bisa seperti itu. Karena jika anak muda yang menyampaikan bisa lebih aktual dan realistis," katanya.

Kepala STAHN Mpu Kuturan I Made Suweta menyampaikan perkembangan sekolah tinggi yang dipimpinnya yang telah dibuka pada bulan Maret lalu.

Sekolah tinggi yang diresmikan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin tersebut, pada tahun pertama telah mampu menjaring mahasiswa sekitar 100 orang.

Menurutnya, jumlah itu cukup bagus untuk ukuran sekolah tinggi yang terbilang baru. Tetapi, untuk saat ini masih terdapat beberapa kendala seperti kurang sarana dan prasarana pendidikan.

Guna menyikapi permasalahan tersebut, pihaknya melakukan kerja sama dengan griya ataupun pesraman yang dekat agar mahasiswanya bisa belajar dulu.

Dalam kesempatan itu Suweta juga mengundang Gubernur Pastika menghadiri General Stadium yang akan dilaksanakan bulan September mendatang.

Pastika menyarankan untuk menggunakan fasilitas di asrahm Bedugul untuk kegiatan belajar mengajar, bahkan bisa meminjam fasilitas laboratorium di SMA Bali Mandara.

Dalam pertemuan itu hadir pula Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tia Kusuma Wardhani, Kepala Dinas Kebudayaan Dewa Putu Beratha, Kepala Biro Pemerintahan Jayadi Jaya, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat AA Gede Geriya, dan Kepala Biro Humas Setda Bali I Dewa Gede Mahendra Putra. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016