Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan Pulau Dewata telah berkembang menjadi pasar narkotika dan bahkan dirinya pernah mendapat tawaran agar membeli narkotika ketika berjalan-jalan di kawasan Kuta, Kabupaten Badung.

"Saya aja pernah ditawarin, mungkin mereka (pengedar-red) baru-baru di Bali sehingga nggak kenal saya. Coba saja jalan-jalan di daerah Legian, Kuta," kata Pastika dalam diskusi terkait rencana pendeklarasian kembali Barisan Anti Narkotika Nasional Indonesia (BANNI) Provinsi Bali, di Denpasar Jumat.

Menurut dia, kondisi penyalahgunaan narkotika sudah semakin parah. Jika saat dirinya menjabat sebagai Kalakhar BNN dalam sehari ada 40 orang yang meninggal karena narkotika, saat ini sudah meningkat menjadi 50 orang dalam sehari.

"Kita ingin menyelamatkan nyawa manusia, terutama nyawa manusia yang tinggal di Bali karena kita tidak hanya menjadi daerah transit, tetapi sudah menjadi pasar narkotika," ucapnya.

Oleh karena itu, Pastika mengingatkan supaya jangan main-main dengan persoalan narkotika karena bisa saja anggota keluarga terdekat terkena obat terlarang itu. Jika sampai satu orang saja dalam keluarga yang kena narkotika, maka sudah dipastikan keluarga tersebut akan hancur.

Dia menambahkan, upaya penyelamatan pun tidak perlu jauh-jauh, tetapi dapat dimulai dari lingkungan terdekat seperti keluarga dengan memberikan pemahaman betapa bahayanya penyalahgunaan narkotika. "Bahkan pertama-tama kita harus bisa menyelamatkan diri sendiri agar tidak terpengaruh untuk menggunakan," ujarnya.

Di sisi lain, Pastika berharap setidaknya mereka yang menghadiri acara Pendeklarasian Kembali BANNI Bali pada Sabtu (23/7) tidak sampai terkena narkoba. "Mudah-mudahan yang hadir besok tidak mati gara-gara narkoba. Satu nyawa manusia itu sangat berharga," ucapnya.

Sementara itu, Ketua BANNI Provinsi Bali I Nyoman Baskara mengatakan ancaman penyalahgunaan narkotika di Bali sudah semakin mengkhawatirkan karena pemakainya tidak saja orang dewasa, tetapi sudah ada yang usia anak-anak.

"BNN memang telah bekerja luar biasa dan kami ingin menjadi bagian dalam upaya meminimalisasi penyalahgunaan narkotika, bersinergi dengan berbagai komponen terkait," ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya sengaja mendeklarasikan kembali BANNI bertepatan dengan Hari Anak Nasional di Monumen Bajra Sandhi, Denpasar, untuk mengingatkan pentingnya menjaga anak-anak agar terhindar dari narkotika. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016