Denpasar (Antara Bali) - Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar akan menggelar komposer gamelan baru secara berkesinambungan setiap bulan dengan menampilkan seniman-seniman pilihan.
"Penampilan edisi perdana diawali dengan mempresentasikan karya-karya dua komponis Bali yakni I Wayan Sudirana (Ubud) tampil bersama Sanggar Cenik Wayah serta Sang Nyoman Arsawijaya (Denpasar) bersama Gamelan Wrdhi Swaram pada Jumat malam (24/6)," kata staf BBB yang menata acara tersebut Juwitta Lasut di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, melalui program "Komponis Kini" para komposer dapat menyuguhkan kreasi garapan musik karya-karya klasik dari para maestro terdahulu.
Sebagai kurator dalam program tersebut terdiri atas tiga orang seniman andal yakni Wayan Gde Yudane, Dewa Alit dan I Wayan Sudirana.
"Program komposer gamelan baru merupakan sebuah upaya re-formasi, memberi format dan pemaknaan baru (re-interpretasi) terhadap gending-gending yang tergolong klasik atau yang sudah ada, sekaligus melakukan penciptaan (re-kreatif) yang (sama sekali) baru," ujar Juwitta Lasut.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Ia menambahkan, upaya tersebut merupakan buah respon perenungan yang panjang atas perjalanan ragam seni.
Ke depannya hal itu bukan semata sebuah upaya konservasi, namun menjadi eksplorasi yang lebih mendalam terhadap ragam komposisi musikal yakni sebuah penciptaan baru melampaui kebakuan serta tetap merefleksikan makna filosofis tertentu.
Juwitta Lasut menambahkan, kegiatan komposer gamelan baru secara berkesinambungan minimal sekali dalam sebulan itu sejalan dengan upaya Bentara Budaya untuk melakukan perluasan pengetahuan bagi publik.
"Kegiatan yang terencana dan berkelanjutan diharapkan mampu memberikan pencerahan dan berbagi apresiasi agar masyarakat turut merayakan bentuk-bentuk kesenian yang lahir dari ekspresi kekinian dengan capaian artistik yang terpujikan serta bermutu tinggi," ujar Juwitta. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Penampilan edisi perdana diawali dengan mempresentasikan karya-karya dua komponis Bali yakni I Wayan Sudirana (Ubud) tampil bersama Sanggar Cenik Wayah serta Sang Nyoman Arsawijaya (Denpasar) bersama Gamelan Wrdhi Swaram pada Jumat malam (24/6)," kata staf BBB yang menata acara tersebut Juwitta Lasut di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, melalui program "Komponis Kini" para komposer dapat menyuguhkan kreasi garapan musik karya-karya klasik dari para maestro terdahulu.
Sebagai kurator dalam program tersebut terdiri atas tiga orang seniman andal yakni Wayan Gde Yudane, Dewa Alit dan I Wayan Sudirana.
"Program komposer gamelan baru merupakan sebuah upaya re-formasi, memberi format dan pemaknaan baru (re-interpretasi) terhadap gending-gending yang tergolong klasik atau yang sudah ada, sekaligus melakukan penciptaan (re-kreatif) yang (sama sekali) baru," ujar Juwitta Lasut.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Ia menambahkan, upaya tersebut merupakan buah respon perenungan yang panjang atas perjalanan ragam seni.
Ke depannya hal itu bukan semata sebuah upaya konservasi, namun menjadi eksplorasi yang lebih mendalam terhadap ragam komposisi musikal yakni sebuah penciptaan baru melampaui kebakuan serta tetap merefleksikan makna filosofis tertentu.
Juwitta Lasut menambahkan, kegiatan komposer gamelan baru secara berkesinambungan minimal sekali dalam sebulan itu sejalan dengan upaya Bentara Budaya untuk melakukan perluasan pengetahuan bagi publik.
"Kegiatan yang terencana dan berkelanjutan diharapkan mampu memberikan pencerahan dan berbagi apresiasi agar masyarakat turut merayakan bentuk-bentuk kesenian yang lahir dari ekspresi kekinian dengan capaian artistik yang terpujikan serta bermutu tinggi," ujar Juwitta. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016