Denpasar (Antara Bali) - Bali mengapalkan sejumlah komoditas utama ke pasaran luar negeri pada Maret 2016 mengalami kemerosotan seperti perabotan rumah tangga, perhiasan (permata), pakaian jadi, produk kayu, dan produk penerangan rumah sehingga berpengaruh dalam perolehan devisa nonmigas Bali.

"Hampir semua pengrajin merasakan jumlah pengiriman barang aneka kerajinan buatan masyarakat Bali agak berkurang tidak seperti biasanya pada awal tahun lalu," kata Wayan Kusumawati, seorang pengusaha eksportir di Gianyar, Kamis.

Berkurang dalam pengiriman aneka barang kerajinan tersebut sangat dirasakan terutama ke negara-negara konsumen andalan seperti Amerika Serikat, Jepang, Jerman termasuk Uni Emirat Arab disamping negara Asia lainnya.

Berkurang perdagangan ekspor pada awal tahun tersebut sejalan dengan masih lesunya perekonomian negara adidaya sehingga tidak terlalu banyak memerlukan barang konsumtif seperti barang-barang seni buatan masyarakat Bali.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada Maret 2016 mencapai 47,4 juta dolar AS turun 6,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015 mencapai 50,6 juta dolar.

Penurunan nilai ekspor dari periode yang sama tahun sebelumnya, dominan dipengaruhi oleh menurunnya nilai ekspor tujuan Singapura yang mencapai 2,8 juta dolar atau turun 30,03 persen, kemudian Jepang, 4,2 juta dolar berkurang 13 persen dan Perancis turun 30 menjadi hanya 2,1 juta dolar.

Sementara jika dilihat dari jenis komoditas, penurunannya sebagian besar dipengaruhi oleh turunnya nilai ekspor pada pakaian jadi bukan rajutan berkurang 15,55 persen, aneka barang berbahan baku kayu dan perabotan rumah tangga masing-masing 20 dan 21 persen.

Lesu perdagangan itu maka secara kumulatif ekspor barang asal Bali periode Januari-Maret 2016 mencapai 123,9 juta dolar, berkurang 4,41 persen jika dibandingkan dengan keadaan pada tahun sebelumnya yang mencapai 129,6 juta dolar. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016