Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali menyatakan terus berkomitmen untuk menyejahterakan para guru seiring peralihan pengelolaan SMA/SMK dari pemerintah kabupaten ke provinsi.
"Jangan khawatir, soal kesejahteraan guru kita (provinsi-red) pasti akan memprioritaskan bahkan nantinya kesejahteraan untuk guru akan ditingkatkan lagi," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, jika sebelumnya SMA/SMK dikelola kabupaten para guru mendapatkan insentif, maka setelah dikelola pemerintah provinsi, insentif tersebut akan tetap ada.
Dia menambahkan, kalau secara nasional, untuk kesejahteraan guru sudah ada melalui program sertifikasi, diharapkan untuk terus ditingkatkan kinerjanya agar kesejahteraan para guru bisa terwujud.
"Jika nanti SMA/SMK sudah dikelola oleh provinsi maka kesejahteraan para guru mendapatkan perhatian khusus dan menjadi prioritas karena sudah merupakan komitmen Pemprov Bali untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Bali," ujarnya.
Terkait dengan keberadaan guru honorer yang saat ini digunakan oleh SMA/SMK di bawah pengelolaan pemerintah kabupaten, ucap dia, nantinya guru-guru tersebut akan tetap digunakan saat SMA/SMK dikelola oleh provinsi.
"Guru honorer SMA/SMK yang sekarang dikelola oleh kabupaten, nanti kalau sudah dikelola oleh provinsi maka jangan khawatir. Kita pasti akan terus gunakan, tidak mungkin kita tidak pakai nanti mau kemana mereka (guru honorer-red) kalau tidak kita gunakan," ucap Sudikerta.
Mantan Wakil Bupati Badung itupun memberikan perhatian terhadap penempatan para guru di lapangan (sekolah-red) yang tidak dilakukan secara profesional.
"Soal penempatan yang tidak profesional, nanti akan dilakukan kajian terkait hal itu dengan pastinya ditunjang data-data akurat yang dimiliki oleh kabupaten/kota se-Bali. Nanti pasti akan dilakukan analisis dan sertifikasi secara profesional agar hal itu tidak terjadi lagi," ujar Sudikerta. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Jangan khawatir, soal kesejahteraan guru kita (provinsi-red) pasti akan memprioritaskan bahkan nantinya kesejahteraan untuk guru akan ditingkatkan lagi," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, jika sebelumnya SMA/SMK dikelola kabupaten para guru mendapatkan insentif, maka setelah dikelola pemerintah provinsi, insentif tersebut akan tetap ada.
Dia menambahkan, kalau secara nasional, untuk kesejahteraan guru sudah ada melalui program sertifikasi, diharapkan untuk terus ditingkatkan kinerjanya agar kesejahteraan para guru bisa terwujud.
"Jika nanti SMA/SMK sudah dikelola oleh provinsi maka kesejahteraan para guru mendapatkan perhatian khusus dan menjadi prioritas karena sudah merupakan komitmen Pemprov Bali untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Bali," ujarnya.
Terkait dengan keberadaan guru honorer yang saat ini digunakan oleh SMA/SMK di bawah pengelolaan pemerintah kabupaten, ucap dia, nantinya guru-guru tersebut akan tetap digunakan saat SMA/SMK dikelola oleh provinsi.
"Guru honorer SMA/SMK yang sekarang dikelola oleh kabupaten, nanti kalau sudah dikelola oleh provinsi maka jangan khawatir. Kita pasti akan terus gunakan, tidak mungkin kita tidak pakai nanti mau kemana mereka (guru honorer-red) kalau tidak kita gunakan," ucap Sudikerta.
Mantan Wakil Bupati Badung itupun memberikan perhatian terhadap penempatan para guru di lapangan (sekolah-red) yang tidak dilakukan secara profesional.
"Soal penempatan yang tidak profesional, nanti akan dilakukan kajian terkait hal itu dengan pastinya ditunjang data-data akurat yang dimiliki oleh kabupaten/kota se-Bali. Nanti pasti akan dilakukan analisis dan sertifikasi secara profesional agar hal itu tidak terjadi lagi," ujar Sudikerta. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016