Denpasar (Antara Bali) - Nilai kredit yang disalurkan pengusaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Provinsi Bali, jauh lebih besar jika dibandingkan dengan dana yang berhasil dihimpun pihak ketiga.
Kepala Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar Rabu mengatakan, jumlah pinjaman yang disalurkan oleh BPR hingga truwulan IV-2015 mencapai Rp8,2 triliun, sedangkan dana pihak ketiga yang dihimpun dari masyarakat berupa tabungan, deposito dan giro hanya Rp7 triliun, ini artinya pinjaman yang diberikan BPR melebihi simpanan masyarakat.
Ia dalam laporan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Bali Triwulan IV/2015 menyebutkan BPR yang tersebar hingga ke kabupaten dan kota di Pulau Dewata dalam sepak terjangnya sangat membantu pertumbuhan perekonomian masyarakat melalui penyaluran pinjamannya.
Dari sisi pertumbuhan, penyaluran kredit BPR pada triwulan IV 2015 mengalami sedikit perlambatan yakni dari 16,81 persen (yoy) pada triwulan III 2015 menjadi 16,28 persen(yoy) teriwulan berikutnya dengan nominal Rp8,2 triliun.
Secara klasifikasi jenis penggunaan, kredit yang disalurkan BPR didominasi oleh kredit produktif yakni modal kerja dengan porsi sebesar 51 persen dan kredit investasi 13 persen dari total kredit.
Sedangkan kredit konsumsi mencapai 36 persen. Di sisi lain, penghimpunan dana masyarakat oleh BPR pada triwulan IV-2015 tercatat sebesar Rp 7 triliun atau tumbuh sebesar 18,66 persen (yoy).
Angka itu meningkat jika dibanding triwulan sebelumnya yang 17,76 persen (yoy). Peningkatan pertumbuhan DPK didorong oleh pertumbuhan deposito 33,92 persen (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya hanya 32,11 persen (yoy).
Ia menjelaskan, pertumbuhan tabungan mengalami perlambatan pada triwulan IV 2015 sebesar -8,35 persen (yoy), dari kontraksi -7,64 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya seiring dengan peningkatan konsumsi masyarakat di akhir tahun.
Dewi Setyowati menilai, kinerja BPR pada triwulan IV 2015 masih terjaga. Asset BPR pada triwulan IV 2015 tumbuh 12,33 persen (yoy), lebih rendah dibanding triwulan III 2015 yang sebesar 20,82 persen (yoy).
Perlambatan tersebut sejalan dengan perlambatan pertumbuhan penyaluran kredit. Di sisi lain, NPL BPR mengalami perbaikan dari 3,03 persen pada triwulan sebelumnya menjadi sebesar 2,69 persen pada triwulan IV 2015.
Kondisi tersebut didukung masih terjaganya fungsi intermediasi BPR dengan LDR sebesar 76,33 persen sedikit menurun dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 80,54 persen. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Kepala Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar Rabu mengatakan, jumlah pinjaman yang disalurkan oleh BPR hingga truwulan IV-2015 mencapai Rp8,2 triliun, sedangkan dana pihak ketiga yang dihimpun dari masyarakat berupa tabungan, deposito dan giro hanya Rp7 triliun, ini artinya pinjaman yang diberikan BPR melebihi simpanan masyarakat.
Ia dalam laporan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Bali Triwulan IV/2015 menyebutkan BPR yang tersebar hingga ke kabupaten dan kota di Pulau Dewata dalam sepak terjangnya sangat membantu pertumbuhan perekonomian masyarakat melalui penyaluran pinjamannya.
Dari sisi pertumbuhan, penyaluran kredit BPR pada triwulan IV 2015 mengalami sedikit perlambatan yakni dari 16,81 persen (yoy) pada triwulan III 2015 menjadi 16,28 persen(yoy) teriwulan berikutnya dengan nominal Rp8,2 triliun.
Secara klasifikasi jenis penggunaan, kredit yang disalurkan BPR didominasi oleh kredit produktif yakni modal kerja dengan porsi sebesar 51 persen dan kredit investasi 13 persen dari total kredit.
Sedangkan kredit konsumsi mencapai 36 persen. Di sisi lain, penghimpunan dana masyarakat oleh BPR pada triwulan IV-2015 tercatat sebesar Rp 7 triliun atau tumbuh sebesar 18,66 persen (yoy).
Angka itu meningkat jika dibanding triwulan sebelumnya yang 17,76 persen (yoy). Peningkatan pertumbuhan DPK didorong oleh pertumbuhan deposito 33,92 persen (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya hanya 32,11 persen (yoy).
Ia menjelaskan, pertumbuhan tabungan mengalami perlambatan pada triwulan IV 2015 sebesar -8,35 persen (yoy), dari kontraksi -7,64 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya seiring dengan peningkatan konsumsi masyarakat di akhir tahun.
Dewi Setyowati menilai, kinerja BPR pada triwulan IV 2015 masih terjaga. Asset BPR pada triwulan IV 2015 tumbuh 12,33 persen (yoy), lebih rendah dibanding triwulan III 2015 yang sebesar 20,82 persen (yoy).
Perlambatan tersebut sejalan dengan perlambatan pertumbuhan penyaluran kredit. Di sisi lain, NPL BPR mengalami perbaikan dari 3,03 persen pada triwulan sebelumnya menjadi sebesar 2,69 persen pada triwulan IV 2015.
Kondisi tersebut didukung masih terjaganya fungsi intermediasi BPR dengan LDR sebesar 76,33 persen sedikit menurun dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 80,54 persen. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016