Gianyar (Antara Bali) - Puri Agung Blahbatuh di Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, terus dibenahi untuk menjadi objek wisata budaya yang menyimpan benda bersejarah berupa topeng Gajah Mada.

"Puri sudah mulai kami renovasi dan dibersihkan secara perlahan-lahan," kata Anak Agung Alit Kakarsana, penglingsir Puri Agung Blahbatuh di Gianyar, Senin.

Menurut dia, selama ini warisan leluhur puri seluas empat hektare itu hanya tinggal diperbaiki beberapa bagian karena tata letak serta arsitektur tradisionalnya masih utuh.

"Hanya beberapa yang kami renovasi agar kelihatan tambah bagus," katanya.

Perbaikan warisan leluhur itu, kata Kakarsana, tidak dilakukan serentak, namun sedikit demi sedikit menunggu masukan dari pelbagai pihak, sehingga puri benar-benar bisa menjadi salah satu kawasan wisata budaya yang berguna bagi masyarakat.

"Banyak para seniman dan budayawan yang sudah memberikan masukan lalu kami tampung dulu dan sedikit demi sedikit akan dilakukan perbaikan," katanya.

Saat ini, katanya, pagelaran pemberian penghargaan kepada Perdana Menteri Timur Timor Xanana Gusmao serta seniman Bali lainnya  merupakan pagelaran puri yang pertama dilakukan.

"Mudah -mudahan dengan kegiatan itu, puri mampu berperan di era globalisasi saat ini," katanya.

Pada pagelaran hajatan pertama itu, kata Kakarsana, pihaknya secara khusus memberikan penghargaan berupa patung Gajah Mada kepada  Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao di puri itu, Kamis (9/12) lalu.     

"Pemberian patung itu tak lepas dari tujuan untuk membangkitkan aura topeng Gajah Mada yang tersimpan di Puri Agung Blahbatuh," katanya.

Menurut dia, aura topeng Gajah Mada sangat penting untuk dibangkitkan karena jiwa kepahlawan dari Mahapatih Majapahit itu sangat penting untuk dihormati. Gajah Mada merupakan pemersatu nusantara yang terkenal dengan sumpah Palapa-nya.

Kedepan, kata Kakarsana, pihaknya akan mengemas acara yang pas, karena saat ini masih ada 20 topeng bersejarah lainnya yang tersimpan di Puri Blahbatuh.

Puluhan topeng atau tapel itu, katanya, diupacarai pada hari-hari tertentu, sehingga kesakralannya tetap terjaga.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010