Manila (Antara Bali/Reuters) - Sepuluh awak kapal tunda asal Indonesia diculik kelompok garis keras Abu Sayyaf di Filipina pada akhir pekan lalu, kata pejabat di Manila, Senin.
Dua pejabat militer Filipina mengatakan kelompok garis keras itu menuntut sejumlah uang tebusan, yang dirahasiakan dari pemilik perahu. Pejabat itu menolak disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media.
Kesepuluh orang itu mengawaki kapal tunda Taiwan milik swasta dalam perjalanan dari Jakarta ke Manila ketika dibajak di dekat perbatasan Malaysia.
Para awak kapal itu berhasil menghubungi majikan mereka untuk memberitahu bahwa mereka dibajak, tapi tempat tepat pembajakan itu belum diketahui, kata pejabat.
Pejabat Indonesia mengatakan menyelidiki kejadian itu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Abu Sayyaf, yang dikenal dengan penculikan, pengayauan, pengeboman dan pemerasan, adalah salah satu kelompok garis keras di Filipina selatan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Dua pejabat militer Filipina mengatakan kelompok garis keras itu menuntut sejumlah uang tebusan, yang dirahasiakan dari pemilik perahu. Pejabat itu menolak disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media.
Kesepuluh orang itu mengawaki kapal tunda Taiwan milik swasta dalam perjalanan dari Jakarta ke Manila ketika dibajak di dekat perbatasan Malaysia.
Para awak kapal itu berhasil menghubungi majikan mereka untuk memberitahu bahwa mereka dibajak, tapi tempat tepat pembajakan itu belum diketahui, kata pejabat.
Pejabat Indonesia mengatakan menyelidiki kejadian itu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Abu Sayyaf, yang dikenal dengan penculikan, pengayauan, pengeboman dan pemerasan, adalah salah satu kelompok garis keras di Filipina selatan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016