Denpasar (Antara Bali) - Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Bali, tidak mengirim atlet dayungnya dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX, di Badung, Jawa Barat, September 2016, karena tidak mengikuti prakualifikasi cabang olahraga itu sebelumnya.
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali, I Ketut Suwandi, di Denpasar, Selasa, membenarkan hal itu, sehingga peluang kontingen Bali dicabang olahraga dayung untuk mendulang medali emas dari 40 nomor yang dipertandingkan harus sirna.
"Apabila Pengprov PODSI Bali mau menggali potensi pedayung-pedayungnya, potensi kontingen Bali untuk mendulang medali emas dari 40 nomor sangat terbuka," ujar Ketut Suwandi.
Ia menerangkan, apabila dilihat dari fasilitas tempat untuk berlatih atlet dayung sudah ada, seperti memanfaatkan aliran sungai di daerah itu yang berada dibendungan Estuaridam, Tukad Badung, Tukad Mati dan di Kabupaten Jembrana.
"Namun, hanya menggali para atlet dayung saja yang berkualitas untuk dilakukan pembinaan," katanya.
Menurut dia, upaya menggali potensi atlet dayung tidak sulit, apabila pengurus PODSI Bali membentuk pengurus-pengurus PODSI di kabupaten/kota yang ada di Pulau Dewata.
"Apabila ini dilakukan, saya yakin akan muncul atlet dayung dimasing-masing kabupaten/kota yang cukup diandalkan Bali ke depannya untuk ajang PON," katanya.
Untuk meningkatkan pencarian bibit atlet dayung Bali, pihaknya menyarankan pengurus yang ada di masing-masing kabupaten/kota untuk melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah dan TNI Angkatan Laut maupun TNI Angkatan Darat.
"Untuk menggali potensi atlet dayung berprestasi hendaknya membentuk komunitas pecinta olahraga dayung dimasing-masing kabupaten/kota dan didukung kerjasama TNI AD/AU untuk terlibat dicabang olahraga dayung ini," ujarnya.
Selain itu, dengan membuat komunitas pecinta olahraga dayung tersebut, kata dia, akan membawa dampak positif pada pariwisata Bali, karena akan menambah daya tarik wisatawan ke Pulau Dewata untuk berolahraga dayung sembari berekreasi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali, I Ketut Suwandi, di Denpasar, Selasa, membenarkan hal itu, sehingga peluang kontingen Bali dicabang olahraga dayung untuk mendulang medali emas dari 40 nomor yang dipertandingkan harus sirna.
"Apabila Pengprov PODSI Bali mau menggali potensi pedayung-pedayungnya, potensi kontingen Bali untuk mendulang medali emas dari 40 nomor sangat terbuka," ujar Ketut Suwandi.
Ia menerangkan, apabila dilihat dari fasilitas tempat untuk berlatih atlet dayung sudah ada, seperti memanfaatkan aliran sungai di daerah itu yang berada dibendungan Estuaridam, Tukad Badung, Tukad Mati dan di Kabupaten Jembrana.
"Namun, hanya menggali para atlet dayung saja yang berkualitas untuk dilakukan pembinaan," katanya.
Menurut dia, upaya menggali potensi atlet dayung tidak sulit, apabila pengurus PODSI Bali membentuk pengurus-pengurus PODSI di kabupaten/kota yang ada di Pulau Dewata.
"Apabila ini dilakukan, saya yakin akan muncul atlet dayung dimasing-masing kabupaten/kota yang cukup diandalkan Bali ke depannya untuk ajang PON," katanya.
Untuk meningkatkan pencarian bibit atlet dayung Bali, pihaknya menyarankan pengurus yang ada di masing-masing kabupaten/kota untuk melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah dan TNI Angkatan Laut maupun TNI Angkatan Darat.
"Untuk menggali potensi atlet dayung berprestasi hendaknya membentuk komunitas pecinta olahraga dayung dimasing-masing kabupaten/kota dan didukung kerjasama TNI AD/AU untuk terlibat dicabang olahraga dayung ini," ujarnya.
Selain itu, dengan membuat komunitas pecinta olahraga dayung tersebut, kata dia, akan membawa dampak positif pada pariwisata Bali, karena akan menambah daya tarik wisatawan ke Pulau Dewata untuk berolahraga dayung sembari berekreasi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016