Banda Aceh (ANTARA) - Atlet dayung Bali Lukas Gallu Beko meraih posisi keempat saat babak final cabang olahraga dayung pada nomor stand up paddle (SUP) putra PON XXI 2024 di Pantai Kapuk, Aceh Besar.
“Ini pertama kalinya saya berpartisipasi di PON,” kata Lukas di Pantai Kapuk, Aceh Besar, Senin.
Atlet berusia 28 itu nyaris mendapatkan medali perunggu pada final tersebut yang juga diikuti atlet dari Sumatera Barat, Papua Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sulawesi Utara.
Pada final, ia bersaing ketat dengan atlet dari Papua Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Timur yang masing-masing memperoleh emas, perak dan perunggu
Lukas yang berlaga pada race ke-13 itu awalnya berada di posisi keenam, kemudian bekerja keras mengayuh dayung dan mempertahankan kestabilan papan di tengah angin kencang dan gelombang laut.
Ia pun menyalip satu per satu atlet di depannya, menyusuri tujuh titik dengan pola zigzag sepanjang sekitar 1.000 meter atau berjarak sekitar satu kilometer.
Namun, Lukas hanya finish di posisi keempat meski sudah bekerja keras berusaha merebut medali.
Lukas terpaksa harus mengandaskan harapan membawa pulang tambahan medali ke Pulau Dewata meski mengaku sudah berlatih keras di Pantai Sanur, Denpasar, Bali.
"Saya latihan intensif satu bulan lebih di Pantai Sanur kebetulan cuaca dan ombak hampir sama dengan Sanur," katanya.
Sementara itu, pelatih Agi Ginanjar berusaha membesarkan hati Lukas setelah harus puas berada di posisi keempat.
Ia mengakui sudah memberikan materi maksimal untuk Lukas di antaranya keseimbangan tubuh dengan memperkuat otot kaki dan tangan.
"Kami intensif beri latihan otot bagian bawah tubuh agar ketahanan nafas saat di laut dan di darat itu kuat," ucapnya.
Awalnya jadwal pertandingan dimulai pukul 08.00 WIB di Pantai Kapuk, Aceh Besar, namun ditunda sekitar dua jam akibat hujan deras dan angin kencang yang terjadi di kawasan pantai cantik itu.