Mangupura (Antara Bali) - Bupati Badung, Bali, I Nyoman Giri Prasta menginginkan perencanaan pembangunan dimulai dari desa, karena akan mendongkrang potensi daerah pinggiran sehingga terjadi pemerataan kesejahteraan seperti diperkotaan.
"Pemerintah kepemimpinan Giri Prasta (Bupati) dan Ketut Suiasa (Wakil Bupati) saat ini komitmen dalam pembangunan pedesaan, yang mendapat kucuran dana desa cukup besar mencapai Rp399 miliar lebih," ujar Bupati Giri Prasta di Mangupura, Jumat.
Ia mengatakan, dalam mewujudkan pembangunan dari mulai dari desa itu, akan menggunakan prinsip transparan dan akuntabel dalam keuangan desa yang bersumber dari alokasi dana desa (ADD) dan penyisihan bagi hasil pajak daerah dan retrebusi daerah untuk seluruh desa di daerah itu.
Bupati Giri Prasta menekankan, kebijakan strategis pemerintah pusat melalui "Nawacita" yakni membangun Indonesia dari pinggiran. "Oleh sebab itu, kami akan mendorong segenap aparatur pemerintah di Kabupaten Badung untuk berinovasi dalam mengelola potensi ini," ujarnya.
Untuk wilayah yang mendapatkan dana desa itu seluruh desa se-Kabupaten Badung (Badung Utara, Tengah dan Selatan), untuk kesejahteraan masyarakat Badung.
"Melalui bantuan dana desa, ADD dan penyisihan pajak dan retribusi daerah yang diarahkan ke Desa sebagai wujud konkrit komitmen Pemkab Badung membangun Badung dari pinggiran, sehingga dapat menumbuhkan gerakkan bangga suka desa," kata Giri Prasta.
Kepala BPMPD dan Pemdes Badung, Putu Gede Sridana menambahkan, dana desa ini dialokasikan untuk 46 desa di Kabupaten Badung dengan total dana total mencapai Rp399 miliar lebih.
"Secara rincin jumlah dana untuk pembanguan desa yang diberikan kepada 46 desa tersebut jumlahnya bervariasi," kata Sridana.
Namun, untuk dua desa yang tertinggi mendapatkan bantuan dana itu yakni ada di Desa Dalung sebesar Rp11 miliar lebih dan Desa Pecatu Rp10 miliar lebih.
"Tahun lalu dana pembangunan desa untuk di Dalung dan Pecatu kurang lebih mencapai Rp9 miliar, dan untuk tahun ini bantuannya juga meningkat untuk desa-desa lainnnya yang ada di Badung," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Pemerintah kepemimpinan Giri Prasta (Bupati) dan Ketut Suiasa (Wakil Bupati) saat ini komitmen dalam pembangunan pedesaan, yang mendapat kucuran dana desa cukup besar mencapai Rp399 miliar lebih," ujar Bupati Giri Prasta di Mangupura, Jumat.
Ia mengatakan, dalam mewujudkan pembangunan dari mulai dari desa itu, akan menggunakan prinsip transparan dan akuntabel dalam keuangan desa yang bersumber dari alokasi dana desa (ADD) dan penyisihan bagi hasil pajak daerah dan retrebusi daerah untuk seluruh desa di daerah itu.
Bupati Giri Prasta menekankan, kebijakan strategis pemerintah pusat melalui "Nawacita" yakni membangun Indonesia dari pinggiran. "Oleh sebab itu, kami akan mendorong segenap aparatur pemerintah di Kabupaten Badung untuk berinovasi dalam mengelola potensi ini," ujarnya.
Untuk wilayah yang mendapatkan dana desa itu seluruh desa se-Kabupaten Badung (Badung Utara, Tengah dan Selatan), untuk kesejahteraan masyarakat Badung.
"Melalui bantuan dana desa, ADD dan penyisihan pajak dan retribusi daerah yang diarahkan ke Desa sebagai wujud konkrit komitmen Pemkab Badung membangun Badung dari pinggiran, sehingga dapat menumbuhkan gerakkan bangga suka desa," kata Giri Prasta.
Kepala BPMPD dan Pemdes Badung, Putu Gede Sridana menambahkan, dana desa ini dialokasikan untuk 46 desa di Kabupaten Badung dengan total dana total mencapai Rp399 miliar lebih.
"Secara rincin jumlah dana untuk pembanguan desa yang diberikan kepada 46 desa tersebut jumlahnya bervariasi," kata Sridana.
Namun, untuk dua desa yang tertinggi mendapatkan bantuan dana itu yakni ada di Desa Dalung sebesar Rp11 miliar lebih dan Desa Pecatu Rp10 miliar lebih.
"Tahun lalu dana pembangunan desa untuk di Dalung dan Pecatu kurang lebih mencapai Rp9 miliar, dan untuk tahun ini bantuannya juga meningkat untuk desa-desa lainnnya yang ada di Badung," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016