Negara (Antara Bali) - Warga Desa Dangin Tukadaya, Kabupaten Jembrana, yang tinggal di dekat jembatan jalan raya Denpasar - Gilimanuk yang putus beberapa waktu lalu, mengeluhkan pembongkaran tiang penyangga jembatan tersebut.
"Selain suara bising dari alat untuk membongkar tiang tersebut, getarannya juga menyebabkan beberapa kaca rumah saya retak," kata Ketut Panca Bayu, salah seorang warga sekitar jembatan, Kamis.
Ia mengaku, sudah menyampaikan keluhannya terkait dampak alat berat yang digunakan terhadap rumahnya kepada pelaksana proyek.
Pantauan di lokasi, dari dua tiang beton besar penyangga bagian jembatan yang putus, baru satu yang dibongkar dengan menggunakan alat berat.
Beberapa pekerja yang ditemui mengatakan, pembongkaran seluruh tiang beton tersebut ditarget selesai tiga hingga empat bulan, dengan waktu pengerjaan dibatasi sampai sore hari.
"Kalau dikerjakan sampai malam, kasihan warga sekitar yang akan terganggu dengan suara bising alat berat," kata salah seorang pekerja.
Jembatan di jalan raya Denpasar - Gilimanuk ini putus pada bagian tengahnya Sabtu (23/1), menyebabkan perjalanan truk dan bus besar harus dialihkan lewat jalur Kabupaten Buleleng, sementara kendaraan kecil dialihkan lewat jalan desa di Kabupaten Jembrana.
Setelah dilakukan pengecekan dan kajian teknis, dua sisi pinggir jembatan yang merupakan bangunan baru, dibuka kembali dengan tambahan pengaman untuk seluruh jenis kendaraan, dengan berat maksimal 50 ton.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Selain suara bising dari alat untuk membongkar tiang tersebut, getarannya juga menyebabkan beberapa kaca rumah saya retak," kata Ketut Panca Bayu, salah seorang warga sekitar jembatan, Kamis.
Ia mengaku, sudah menyampaikan keluhannya terkait dampak alat berat yang digunakan terhadap rumahnya kepada pelaksana proyek.
Pantauan di lokasi, dari dua tiang beton besar penyangga bagian jembatan yang putus, baru satu yang dibongkar dengan menggunakan alat berat.
Beberapa pekerja yang ditemui mengatakan, pembongkaran seluruh tiang beton tersebut ditarget selesai tiga hingga empat bulan, dengan waktu pengerjaan dibatasi sampai sore hari.
"Kalau dikerjakan sampai malam, kasihan warga sekitar yang akan terganggu dengan suara bising alat berat," kata salah seorang pekerja.
Jembatan di jalan raya Denpasar - Gilimanuk ini putus pada bagian tengahnya Sabtu (23/1), menyebabkan perjalanan truk dan bus besar harus dialihkan lewat jalur Kabupaten Buleleng, sementara kendaraan kecil dialihkan lewat jalan desa di Kabupaten Jembrana.
Setelah dilakukan pengecekan dan kajian teknis, dua sisi pinggir jembatan yang merupakan bangunan baru, dibuka kembali dengan tambahan pengaman untuk seluruh jenis kendaraan, dengan berat maksimal 50 ton.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016