Singaraja, (Antara Bali) - Masyarakat Desa Tinggarsari, Kabupaten Buleleng, Bali menemukan ribuan batu megalitikum berbentuk balok besar berlokasi di wilayah pegunungan desa setempat.
    
"Lokasi bebatuan tersebut tepat berada di bawah Pura Batur Gangsian, Pura pemujaan untuk kemakmuran di desa kami," kata Kepala Desa Tinggarsari, Ketut Parbawa, Senin.
    
Ia menjelaskan, ribuan batu-batu balok tersebut berdiameter sekitar 60 cm tersusun rapi seakan-akan menopang bangunan Pura yang berada di atas perbukitan. "Kalau batu biasa saja tidak mungkin bentuknya sama (balok) dan tersusun rapi seperti itu," katanya.
    
Menurutnya, luas perbukitan yang ditanami balok-balok  mencapai sekitar empat hektar dan  tidak diketahui secara pasti asal muasal keberadaan bebatuan itu.
     
Dikatakan pula, tidak ada prasasti terkait penemuan kawasan bebatuan tersebut. "Di sekitarnya tidak ditemukan prasasti dan tidak ada bukti sejarah yang menunjukan keberadaan susunan bebatuan tersebut," katanya.
    
Sementara itu, kata Parbawa, dari cerita rakyat yang berkembang, balok-balok batu itu terbentuk karena akan adanya pembentukan gunung yang tidak jadi terbentuk.
     
Namun cerita ini dibantahnya karena bebatuan itu tersusun secara rapi sehingga sulit rasanya disebabkan karena faktor alam secara alami. "Kalau alam tidak mungkin bentuknya sama begitu," katanya.
    
Dia juga memperkirakan pada zaman dahulu kala telah terjadi peradaban manusia sebelum berdirinya desa.

Mungkin saja dulu ada peradaban yang ingin  buat candi atau semacamnya. Kalau secara alami, batu itu tidak mungkin berukuran sama berupa balok-balok, " ucapnya.
    
Selain itu, ia menambahkan, selama ini kawasan itu belum banyak diketahui masyarakat karena memang lokasinya berada di wilayah pegunungan dan belum pernah diteliti kalangan sejarawan maupun arkeolog.

"Belum ada yang meneliti baik dari sejarawan di Bali maupun Balai Arkeolog," katanya. (KUN)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016