Badung, Bali (ANTARA) -
Pertemuan yang dilaksanakan di Mangupura, Badung, Jumat itu dilakukan untuk menindaklanjuti permintaan Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana kepada Pemerintah Kabupaten Badung terkait permohonan bantuan BKK untuk seluruh desa yang ada di Kabupaten Buleleng.
"Pemberian bantuan berupa hibah dan BKK maupun bantuan sosial oleh Kabupaten Badung kepada pemerintah desa yang ada di Kabupaten Buleleng ini sangat memungkinkan untuk direalisasikan karena sudah diatur dengan sangat jelas oleh regulasi,” ujar Bupati Giri Prasta.
Ia menjelaskan pemberian bantuan tersebut apabila terlaksana diyakini akan mampu mewujudkan pemerataan pembangunan dan menciptakan kesejahteraan yang berkeadilan bagi masyarakat di wilayah Buleleng.
Pemberian bantuan kepada Kabupaten Buleleng ini sebenarnya bukan hal yang baru.
Pembangunan Pasar Banyuasri di Buleleng telah mendapatkan bantuan Rp50 miliar dari Badung tetapi selama ini Bupati Giri Prasta tidak pernah membahas hal itu kemanapun juga karena itu murni untuk kepentingan masyarakat bukan kepentingan politik dan merupakan konsep '"tanam tuwuh".
Menurutnya, konsep tanam tuwuh itu merupakan bentuk semangat untuk menanam benih-benih peradaban, membangun dan merawat Bali ke depan dengan melingkupi fisik dan sumber daya manusianya.
“Upaya ini dilakukan dengan mengedepankan kesadaran kolektif tentang pentingnya kolaborasi dalam membangun Bali secara berkelanjutan,” tambah Bupati Giri Prasta.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Perbekel se-Kabupaten Buleleng Ketut Suka mengungkapkan, pihaknya berterima kasih kepada Bupati Badung yang telah menerima audiensi 129 Perbekel se-Buleleng sebagai tindak lanjut permintaan bantuan BKK untuk desa se-Kabupaten Buleleng.
“Permohonan ini telah disampaikan oleh Pj. Bupati Buleleng kepada Bupati Badung dalam acara penyaluran bantuan hibah program Badung Angelus Buana untuk masyarakat Kabupaten Buleleng di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja beberapa waktu yang lalu,” ungkap dia.