Negara (Antara Bali) - Kapolda Bali Inspektur Jenderal Polisi Hadiatmoko mengingatkan jajaran kepolisian di wilayahnya untuk menjadikan kasus lolosnya Gayus H Tambunan bisa jalan-jalan sebagai pelajaran.
Hal itu disampaikan Kapolda Hadiatmoko dalam pengarahan tertutup dengan jajaran Polres Jembrana di aula Mapolres setempat di Negara, Rabu.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Gde Sugianyar Dwi Putra menyampaikan penjelasan tersebut, setelah saat acara berlangsung, wartawan yang hadir diminta menjauh dari aula Mapolres Jembrana.
"Pak Kapolda bilang kalau kasus Gayus yang ditahan di Rutan Brimob bisa jalan-jalan ke Bali, sangat mencoreng citra polisi. Karena itu beliau minta seluruh jajarannya untuk memperlakukan tahanan sesuai aturan yang berlaku," katanya menegaskan.
Namun dalam perlakukan terhadap tahanan itu, menurut Sugianyar, kapolda berpesan agar tetap menggunakan standar hak asasi manusia (HAM).
"Asas praduga tak bersalah tetap kita pakai, tapi jangan lantas membebaskan tahanan untuk jalan-jalan keluar secara melanggar aturan," ujarnya.
Selain kasus Gayus, Irjen Hadiatmoko minta anggota di wilayah Polda Bali tidak melakukan perbuatan yang juga mencoreng citra polisi seperti dilakukan anggota Samapta Polres Jembrana, Eko Wahyudi yang melakukan perampokan beberapa waktu lalu.
Selain itu, terkait Pilkada Jembrana, 27 Desember 2010, Kapolda Hadiatmoko memerintahkan anggotanya untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa menyakiti hati masyarakat.
"Gunakan kearifan lokal untuk menyelesaikan setiap masalah yang muncul dalam pilkada," kata Sugianyar mengutip perintah kapolda.
Menjelang Natal dan tahun baru 2011, Hadiatmoko mengingatkan untuk memperketat pintu masuk dan keluar Bali, seperti di Pelabuhan Gilimanuk.
Menurutnya, pergerakan penduduk antarpulau tidak hanya membawa dampak positif, tapi juga bisa memunculkan ekses negatif seperti tindak kriminal.
"Dampak negatif itu bisa berupa tindak pencurian kendaraan bermotor, bahkan aksi terorisme," ujar Hadiatmoko seperti ditirukan oleh Sugianyar.
Kapolda menganggap, peran penjagaan di Pelabuhan Gilimanuk sangat penting dalam menjaga keamanan Pulau Dewata.
Karena itu pemeriksaan yang teliti terhadap orang, kendaraan maupun barang mutlak harus dilakukan.
Sebelum ke Mapolres Jembrana, Irjen Hadiatmoko melakukan kunjungan ke markas Brimob di Gilimanuk dan markas Polisi Air di Pengambengan.
Menurut Sugianyar, kunjungan ke markas Polisi Air itu untuk mematangkan rencana pelimpahan wewenang ke Polres Jembrana.
Direncanakan dalam waktu yang tidak lama lagi, akan ada jabatan baru di Polres Jembrana yaitu Kasat Polisi Air.
"Kasat ini langsung di bawah kapolres," jelas Sugianyar.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
Hal itu disampaikan Kapolda Hadiatmoko dalam pengarahan tertutup dengan jajaran Polres Jembrana di aula Mapolres setempat di Negara, Rabu.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Gde Sugianyar Dwi Putra menyampaikan penjelasan tersebut, setelah saat acara berlangsung, wartawan yang hadir diminta menjauh dari aula Mapolres Jembrana.
"Pak Kapolda bilang kalau kasus Gayus yang ditahan di Rutan Brimob bisa jalan-jalan ke Bali, sangat mencoreng citra polisi. Karena itu beliau minta seluruh jajarannya untuk memperlakukan tahanan sesuai aturan yang berlaku," katanya menegaskan.
Namun dalam perlakukan terhadap tahanan itu, menurut Sugianyar, kapolda berpesan agar tetap menggunakan standar hak asasi manusia (HAM).
"Asas praduga tak bersalah tetap kita pakai, tapi jangan lantas membebaskan tahanan untuk jalan-jalan keluar secara melanggar aturan," ujarnya.
Selain kasus Gayus, Irjen Hadiatmoko minta anggota di wilayah Polda Bali tidak melakukan perbuatan yang juga mencoreng citra polisi seperti dilakukan anggota Samapta Polres Jembrana, Eko Wahyudi yang melakukan perampokan beberapa waktu lalu.
Selain itu, terkait Pilkada Jembrana, 27 Desember 2010, Kapolda Hadiatmoko memerintahkan anggotanya untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa menyakiti hati masyarakat.
"Gunakan kearifan lokal untuk menyelesaikan setiap masalah yang muncul dalam pilkada," kata Sugianyar mengutip perintah kapolda.
Menjelang Natal dan tahun baru 2011, Hadiatmoko mengingatkan untuk memperketat pintu masuk dan keluar Bali, seperti di Pelabuhan Gilimanuk.
Menurutnya, pergerakan penduduk antarpulau tidak hanya membawa dampak positif, tapi juga bisa memunculkan ekses negatif seperti tindak kriminal.
"Dampak negatif itu bisa berupa tindak pencurian kendaraan bermotor, bahkan aksi terorisme," ujar Hadiatmoko seperti ditirukan oleh Sugianyar.
Kapolda menganggap, peran penjagaan di Pelabuhan Gilimanuk sangat penting dalam menjaga keamanan Pulau Dewata.
Karena itu pemeriksaan yang teliti terhadap orang, kendaraan maupun barang mutlak harus dilakukan.
Sebelum ke Mapolres Jembrana, Irjen Hadiatmoko melakukan kunjungan ke markas Brimob di Gilimanuk dan markas Polisi Air di Pengambengan.
Menurut Sugianyar, kunjungan ke markas Polisi Air itu untuk mematangkan rencana pelimpahan wewenang ke Polres Jembrana.
Direncanakan dalam waktu yang tidak lama lagi, akan ada jabatan baru di Polres Jembrana yaitu Kasat Polisi Air.
"Kasat ini langsung di bawah kapolres," jelas Sugianyar.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010