Singaraja (Antara Bali) - Sekretariat Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Singaraja, Bali di Jalan Abimanyu 32 Singaraja diperiksa aparat dari TNI dan Polri pascaancaman teror bom di Kantor Camat Buleleng.

"Sekitar 15 aparat mendatangi sekretariat kami sekitar pukul 09.00 Wita, tadi pagi," kata salah satu anggota HMI Singaraja, Sabarudin Indra Wijaya di Singaraja, Selasa.

Ia memaparkan, kedatangan aparat itu karena adanya laporan warga sekitar tentang terpasangnya bendera HMI warna hijau berukuran 60x40 centimeter (cm) di pagar sekretariat.

Dikatakan, warga di sekitar daerah itu mencurigai bahwa HMI merupakan salah-satu organisasi radikal dan melaporkannya kepada polisi. "Tadi pagi saya kaget juga ada banyak aparat datang ke sekretariat. Katanya ada laporan dari masyarakat tentang bendera HMI," imbuhnya.

Ia menambahkan, belasan aparat itu bertanya kepadanya tentang aktivitas anggota HMI di sekretariat terkait aktivitas pribadi para anggota kelompok mahasiswa itu.

Bukan hanya itu saja, aparat juga menanyakan izin keberadaan HMI di Singaraja. "Mereka bertanya izin dan kami sampaikan bahwa HMI Singaraja sudah berdiri sejak 1967 dan memiliki izin dari Kemenkumham dan Kelurahan Banyuasri.

Selain itu, ia mengungkapkan, HMI merupakan Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (OMEK) berideologi Pancasila. Organisasi ini telah banyak tersebar di hampir seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Sementara itu, organisasi yang memiliki sekitar 100 anggota dari mahasiswa seluruh perguruan tinggi di Singaraja tersebut telah menggunakan rumah tersebut sebagai sekretariat sejak empat tahun lalu. Selama itu pula tidak ada keluhan tentang keberadaan HMI dari warga sekitar. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016