Negara (Antara Bali) - Habitat ikan dan karang terapi, merupakan dua objek wisata yang ditawarkan Kelurahan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana kepada pengunjung.

"Habitat ikan ada di Teluk Gilimanuk, sedangkan karang yang juga berfungsi sebagai terapi pijat refleksi telapak kaki ada di Pantai Karang Sewu," kata Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata Dan Budaya Jembrana I Nyoman Partika.

Ia mengaku, pernah mencoba jalan-jalan di gugusan karang yang ada di Pantai Karang Sewu, dan merasakan tusukan-tusukan karang di telapak kakinya berpengaruh terhadap aliran darah.

Menurutnya, masyarakat sekitar sudah terbiasa melakukan terapi dengan berjalan-jalan di gugusan karang, yang memang menghampar dominan di pantai tersebut.

Terkait kekayaan jenis ikan di Teluk Gilimanuk, Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) Wisata Bahari Anak Agung Alit Wirawan
 mengatakan, dari beberapa objek menyelam di Pulau Bali, wilayah tersebut merupakan satu-satunya yang dihuni berbagai jenis ikan.

"Kalau terumbu karang dan pemandangan bawah laut memang tidak ada di teluk ini, tapi kalau berbagai jenis ikan yang langka ada disini. Itulah yang menjadi daya tarik wisatawan, karena biasanya di tempat lain lebih dominan pemandangan alam bawah laut," katanya.

Menurutnya, dasar Teluk Gilimanuk hampir seluruhnya hamparan pasir dengan sedikit rumput, tempat berbagai jenis ikan berkeliaran.

Ia mengatakan, wisatawan yang datang untuk menyelam rata-rata berasal dari Perancis, Jerman dan Jepang, yang dibawa biro perjalanan wisata ke lokasi tersebut.

Untuk pengembangan kawasan wisata Gilimanuk, Partika mengatakan, pihaknya akan membangun berbagai fasilitas tambahan, khususnya di lokasi-lokasi yang menjadi kewenangan Pemkab Jembrana.

Saat ini, katanya, sedang dibangun taman di patung Dewa Siwa yang akan selesai tahun depan, serta pengembangan di kawasan teluk.

Objek wisata Gilimanuk membentang mulai dari patung Dewa Siwa, Teluk Gilimanuk, Museum Manusia Purba dan Pantai Karang Sewu.

Dari beberapa objek tersebut, menurut Partika, khusus Pantai Karang Sewu harus dikelola oleh kelompok masyarakat karena merupakan di bawah penguasaan Taman Nasional Bali Barat (TNBB).

"Kami memang sudah mendapatkan izin dari pusat untuk mengembangkan Pantai Karang Sewu, tapi bisa boleh dilakukan Pemkab Jembrana langsung. Pengelolaan termasuk pembangunan fasilitas harus dilakukan kelompok masyarakat," ujarnya.

Jika terwujud, ia mengungkapkan, objek-objek wisata yang lokasinya berjejer tersebut akan disambungkan dengan jembatan, dengan titik pusat di Teluk Gilimanuk.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015