Denpasar (Antara Bali) - Pemkot Payakumbuh, Sumatera Barat menggali pengetahuan ke Pemkot Denpasar untuk belajar kreativitas dan upaya memelihara kerukunan antarumat beragama.
Wali Kota Payakumbuh H. Riza Fahlevi saat bertatap muka dengan Sekda Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara di Denpasar, Sabtu mengatakan, pihaknya bersama rombongan ingin belajar tentang kreativitas dan bagaimana memelihara kerukunan antarumat beragama.
"Kota Denpasar merupakan Ibu Kota Provinsi Bali sebagai pusat pendidikan, pusat kesehatan, pusat pariwisata, multi etnis, multi kultur serta multi agama, dengan penataan berbagai program yang telah dilakukan, sehingga mampu berjalan damai," katanya.
Riza Fahlevi mengatakan Pemkot Denpasar dengan berbagai inovasi yang telah dilakukan telah mampu melakukan langkah-langakah dalam penanggulangan kemiskinan, tentunya program ini dapat diadopsi dan diterapkan di Kota Payakumbuh.
Selain itu, kata dia, dalam rangka dilakukannya kerja sama antar-pemerintah kota tentang pelaksanaan manajemen tertib lalu lintas, pelaksanaan pilkada serentak tahun 2015 dan kerukunan umat beragama untuk itu pihaknya melaksanakan tukar-menukar informasi serta pembelajaran dan kunjungan kerja.
"Kota Denpasar merupakan contoh yang bagus dalam pengaturan lalu lintas, selain itu Kota Denpasar yang diminati masyarakat dari luar Bali untuk bekerja menjadi salah satu kota yang terkenal damai," ujarnya.
Dikatakan, walaupun perbedaan agama sangat beragam karenanya pemeliharaan kerukunan umat beragama sangat kental yang dimiliki Kota Denpasar menjadikan salah satu contoh kota yang damai dengan aneka ragam ras, budaya dan agama.
Sementara Sekda Kota Denpasar Rai Iswara mengatakan dalam upaya meningkatkan kerukunan umat beragama pihaknya memiliki pedoman, yaitu budaya kerja, budaya wacana, dan budaya laksana yang selalu diterapkan.
"Kota Denpasar dengan jumlah penduduk yang begitu padat menjadikan Kota Denpasar sesak, kebersihan dan kemacetan menjadi permasalahan ke depan Kota Denpasar, dengan konsep persaudaraan kedamaian umat beragama di Kota Denpasar telah diwujudkan dengan Forum Kerukunan antar-Umat Beragam (FKUB) Kota Denpasar," katanya.
Selain itu dalam melayani masyarakat Pemkot Denpasar telah dibingkai dengan slogan pelayanan, yakni "Sewaka Dharma" atau melayani adalah kewajiban.
"Melayani masyarakat tanpa memandang ras maupun agama selalu dilakukan Pemkot Denpasar dalam upaya mengembangkan budaya pluralisme (budaya menerima perbedaan), konsep pembauran kebangsaan menjadi salah satu pilihan agar masyarakat dapat hidup dalam kemajemukan," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Wali Kota Payakumbuh H. Riza Fahlevi saat bertatap muka dengan Sekda Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara di Denpasar, Sabtu mengatakan, pihaknya bersama rombongan ingin belajar tentang kreativitas dan bagaimana memelihara kerukunan antarumat beragama.
"Kota Denpasar merupakan Ibu Kota Provinsi Bali sebagai pusat pendidikan, pusat kesehatan, pusat pariwisata, multi etnis, multi kultur serta multi agama, dengan penataan berbagai program yang telah dilakukan, sehingga mampu berjalan damai," katanya.
Riza Fahlevi mengatakan Pemkot Denpasar dengan berbagai inovasi yang telah dilakukan telah mampu melakukan langkah-langakah dalam penanggulangan kemiskinan, tentunya program ini dapat diadopsi dan diterapkan di Kota Payakumbuh.
Selain itu, kata dia, dalam rangka dilakukannya kerja sama antar-pemerintah kota tentang pelaksanaan manajemen tertib lalu lintas, pelaksanaan pilkada serentak tahun 2015 dan kerukunan umat beragama untuk itu pihaknya melaksanakan tukar-menukar informasi serta pembelajaran dan kunjungan kerja.
"Kota Denpasar merupakan contoh yang bagus dalam pengaturan lalu lintas, selain itu Kota Denpasar yang diminati masyarakat dari luar Bali untuk bekerja menjadi salah satu kota yang terkenal damai," ujarnya.
Dikatakan, walaupun perbedaan agama sangat beragam karenanya pemeliharaan kerukunan umat beragama sangat kental yang dimiliki Kota Denpasar menjadikan salah satu contoh kota yang damai dengan aneka ragam ras, budaya dan agama.
Sementara Sekda Kota Denpasar Rai Iswara mengatakan dalam upaya meningkatkan kerukunan umat beragama pihaknya memiliki pedoman, yaitu budaya kerja, budaya wacana, dan budaya laksana yang selalu diterapkan.
"Kota Denpasar dengan jumlah penduduk yang begitu padat menjadikan Kota Denpasar sesak, kebersihan dan kemacetan menjadi permasalahan ke depan Kota Denpasar, dengan konsep persaudaraan kedamaian umat beragama di Kota Denpasar telah diwujudkan dengan Forum Kerukunan antar-Umat Beragam (FKUB) Kota Denpasar," katanya.
Selain itu dalam melayani masyarakat Pemkot Denpasar telah dibingkai dengan slogan pelayanan, yakni "Sewaka Dharma" atau melayani adalah kewajiban.
"Melayani masyarakat tanpa memandang ras maupun agama selalu dilakukan Pemkot Denpasar dalam upaya mengembangkan budaya pluralisme (budaya menerima perbedaan), konsep pembauran kebangsaan menjadi salah satu pilihan agar masyarakat dapat hidup dalam kemajemukan," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015