Denpasar (Antara Bali) - Perusahaan Daerah Bali mengusulkan kawasan Desa Temesi, Kabupaten Gianyar, menjadi tempat yang cocok untuk pendirian pabrik pakan ternak seperti yang pernah dilontarkan anggota DPRD Provinsi Bali.
"Di sana juga sudah ada anak perusahaan dari Perusda Bali dan ada rumah potong hewan. Oleh karena itu, tempat tersebut sangat bagus untuk dibangun pabrik pakan ternak," kata Direktur Utama Perusda Bali, I Nyoman Baskara, di Denpasar, Kamis.
Alasan lainnya, ucap dia, lokasi Temesi juga tidak terlalu jauh dengan Kabupaten Bangli dan Klungkung, yang dipandang sangat cocok dikembangkan untuk tempat penggemukan sapi
Sedangkan terkait pemenuhan bahan baku, pihaknya sudah menjajaki kemungkinan kerja sama dengan pemerintah daerah dan Perusda Nusa Tenggara Barat.
"Saya sudah beberapa kali ketemu dengan Dirut Perusda NTB dan kemungkinan 2016 terjalin kerja sama yang saling menguntungkan. Terkait bahan baku, di sana ada jagung, kedelai, dan kacang hijau yang cukup banyak," ujarnya.
Menurut Baskara, keberadaan pabrik pakan ternak di Bali sangat strategis, di tengah biaya pemeliharaan ternak yang 60 persennya itu adalah untuk pemenuhan pakan ternak.
"Biaya terbesar mencapai 60 persen itu adalah untuk pakan dan ini tidak ada intervensi dari pemerintah. Mau tidak mau, peternak kita harus berhubungan dengan para pebisnis yang memang menguasai persoalan pakan," ucapnya.
Jika pabrik pakan ternak jadi dibangun di Bali, kata Baskara, maka memerlukan subsidi juga dari pemerintah daerah. "Ketika pemerintah berbicara tentang pemberdayaan terhadap petani, tentu harus diiringi kebijakan khusus," katanya.
Baskara menambahkan, di sisi lain bentuk intervensi pemerintah lainnya terhadap peternak seperti dalam hal pembentukan kelompok-kelompok atau memvasilidasi kelompok yang sudah ada, memetakan kebutuhan, serta menjadi fasilitator apa yang menjadi persoalan produksi dengan kebutuhan konsumen dan pasar yang ada di Bali.
Sebelumnya Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry mengusulkan agar dapat dikembangkan pabrik pakan ternak di Pulau Dewata yang bisa dikelola oleh Perusda. Hal itu sekaligus sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan melanjutkan program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Di sana juga sudah ada anak perusahaan dari Perusda Bali dan ada rumah potong hewan. Oleh karena itu, tempat tersebut sangat bagus untuk dibangun pabrik pakan ternak," kata Direktur Utama Perusda Bali, I Nyoman Baskara, di Denpasar, Kamis.
Alasan lainnya, ucap dia, lokasi Temesi juga tidak terlalu jauh dengan Kabupaten Bangli dan Klungkung, yang dipandang sangat cocok dikembangkan untuk tempat penggemukan sapi
Sedangkan terkait pemenuhan bahan baku, pihaknya sudah menjajaki kemungkinan kerja sama dengan pemerintah daerah dan Perusda Nusa Tenggara Barat.
"Saya sudah beberapa kali ketemu dengan Dirut Perusda NTB dan kemungkinan 2016 terjalin kerja sama yang saling menguntungkan. Terkait bahan baku, di sana ada jagung, kedelai, dan kacang hijau yang cukup banyak," ujarnya.
Menurut Baskara, keberadaan pabrik pakan ternak di Bali sangat strategis, di tengah biaya pemeliharaan ternak yang 60 persennya itu adalah untuk pemenuhan pakan ternak.
"Biaya terbesar mencapai 60 persen itu adalah untuk pakan dan ini tidak ada intervensi dari pemerintah. Mau tidak mau, peternak kita harus berhubungan dengan para pebisnis yang memang menguasai persoalan pakan," ucapnya.
Jika pabrik pakan ternak jadi dibangun di Bali, kata Baskara, maka memerlukan subsidi juga dari pemerintah daerah. "Ketika pemerintah berbicara tentang pemberdayaan terhadap petani, tentu harus diiringi kebijakan khusus," katanya.
Baskara menambahkan, di sisi lain bentuk intervensi pemerintah lainnya terhadap peternak seperti dalam hal pembentukan kelompok-kelompok atau memvasilidasi kelompok yang sudah ada, memetakan kebutuhan, serta menjadi fasilitator apa yang menjadi persoalan produksi dengan kebutuhan konsumen dan pasar yang ada di Bali.
Sebelumnya Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry mengusulkan agar dapat dikembangkan pabrik pakan ternak di Pulau Dewata yang bisa dikelola oleh Perusda. Hal itu sekaligus sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan melanjutkan program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015