Denpasar (Antara Bali) - Bali mengimpor berbagai jenis mesin dan komponen alat produksi mencapai 85,36 juta dolar AS selama delapan bulan periode Januari-Agustus 2015, merosot 56,09 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 194,41 juta dolar AS.

"Nilai impor tersebut jauh lebih kecil dibanding dengan nilai ekspor daerah ini yang mencapai 326,93 juta dolar AS pada periode yang sama," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, khusus impor pada bulan Agustus 2015 mencapai 8,95 juta dolar AS, menurun 12,41 persen dibanding bulan yang sama 2014 yang tercatat 10,22 juta dolar AS.

Namun jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Juli 2015) mencapai 9,77 juta dolar AS sehingga terjadi penurunan sebesar 8,36 persen.

Panasunan Siregar menjelaskan, Bali sebagai daerah tujuan wisata utama di Indonesia mengimpor mesin-mesin dan aneka jenis barang produksi untuk diolah kembali menjadi barang dan aneka jenis cinderamata yang siap diekspor ke pasaran luar negeri yang mampu memberikan nilai tambah jauh lebih besar.

Impor alat produksi itu dinilai sangat menguntungkan karena memberikan nilai tambah dibandingkan dengan mendatangkan bahan makanan atau minuman untuk memenuhi kebutuhan konsumen, yang hanya menghabiskan devisa.

Impor yang dilakukan Bali berupa alat produksi (peralatan listrik) dan alat produksi lainnya yang mampu memberikan dampak positif dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan perolehan devisa yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Panasunan Siregar menambahkan, komponen impor itu antara lain produk bahan bakar mineral 30,46 persen, produk mesin-mesin (mekanik) 22,25 persen, produk mesin (peralatan listrik) 13,90 persen, produk perangkat optik 5,70 persen dan produk berbagai barang logam 4,05 persen.

Aneka jenis produk luar negeri itu didatangkan dari Singapura 34,58 persen, Tiongkok 27,54 persen, Amerika Serikat 12,57 persen, Australia 10,31 persen dan Taiwan 3,39 persen, ujar Panasunan Siregar. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015