Denpasar (Antara Bali) - Perayaan Idul Adha 1436 Hijriyah yang dilaksanakan pada belasan lapangan umum, masjid dan musholat di Kota Denpasar dan sekitarnya diwarnai dengan sholat yang berlangsung secara khidmat dan lancar, Kamis.

Ketua Biro Pendidikan Agama dan Dakwah DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Provinsi Bali Hardilan, S.H mengatakan, tahun ini LDII menyumbangkan 89 ekor sapi dan 250 ekor kambing.

Jumlah penerima daging kurban LDII sebanyak 10.000 orang yang tersebar di delapan kabupaten dan satu kota di Bali.

"Pembagian daging kurban dengan sistem jemput bola. Kami mendata warga yang berhak mendapat daging lalu diantarkan ke rumah masing-masing. Pembagian tidak hanya untuk umat Muslim tetapi semua masyarakat di sekitarnya," ujar Hardilan.

Hardilan menambahkan, perintah kurban didasarkan pada QS. Al-Kautsar 1-3, yakni "sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu telaga/Al-Kautsar, maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus".

"Daging kurban diperuntukkan bagi tiga golongan yakni orang yang kurban boleh menikmati sebagian daging kurbannya, orang yang tidak meminta-minta (konik), dan orang yang meminta (mutar)," ujar Hardilan, S.H.

Ia menjelaskan, tema Idul Adha kali ini "Bertauhidan dengan semangat Idul Adha kita tingkatkan kerjasama dan solidaritas".
Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Denpasar dan sekitarnya menyiapkan belasan tempat yang terdiri atas lapangan umum dan masjid besar sebagai lokasi shalat Idul Adha.

Sejumlah lapangan tersebut antara lain Lapangan Niti Praja Lumintang, Lapangan Perumnas Monang-Maning Denpasar dan sejumlah masjid.

Melalui perayaan Idul Adha diharapkan dapat membangun kedamaian dan memantapkan kebersamaan yang kokoh berakar dihati, bersemi dalam keluarga, mekar dalam kehidupan masyarakat dan berbuah dalam kehidupan berbangsa.

Selesai sholat dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban yang pengumpulannya dilakukan oleh masing-masing masjid dan mushola serta dagingnya dibagikan kepada masyarakat kurang mampu yang berhak menerimanya.

Pembagian daging kurban di Bali cukup unik dan istimewa, karena tidak saja dinikmati kaum muslim, namun juga dibagikan kepada tetangga-tetangganya yang beragama Hindu.

Kondisi itu menunjukan kekerabanan dan hubungan keluarga yang baik, sekaligus memantapkan kerukunan antarumat beragama yang selama ini terjalin baik.

Kerukunan antarumat beragama di Bali "mesra dan harmonis", hidup berdampingan satu sama lainnya yang diwarisi secara turun temurun dan mudah-mudahan tetap dapat dipertahankan. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015