Denpasar (Antara Bali) - Tim Penggerak Pendidikan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Denpasar terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan pelaksanaan 10 program pokok PKK ke masyarakat.
"Pelaksanaan program-program PKK di Kota Denpasar telah berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan meraih berbagai prestasi baik tingkat provinsi maupun tingkat nasional," kata Ketua Tim Penggerak PKK Denpasar Ny Anak Agung Purnawati Geriya di Denpasar, Kamis.
Purnawati Geriya menekankan ke depan pelaksanaan program lebih menyasar pada anak-anak. Hal ini mengingat era globalisasi sangat mempengaruhi perkembangan anak. Untuk itu perlu adanya benteng diri agar anak-anak sebagai tunas bangsa bisa terjaga dari hal-hal kurang baik akibat pergaulan global tersebut.
Ia juga mencontohkan untuk pengamalan Pancasila, khususnya sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa saat ini anak-anak sangat kurang. Lebih nyaman mereka melaksanakan permainan game ketimbang pelaksanaan pengamalan Pancasila sila pertama.
"Di sini saya harapkan peran para kader sebagai ujung tombak terbawah untuk memberitahu para orang tua agar lebih memperhatikan anak-anak jangan sampai terjerumus hal kurang baik melalui perkembangan teknologi," ucapnya.
Menurut dia, informasi teknologi dibutuhkan dalam era sekarang, namun agar tetap dijaga dalam bingkai norma-norma yang ada. Jangan sampai anak-anak hanya fokus pada permainan yang bersifat individu sehingga tidak mempedulikan lingkungan sekitarnya. (APP)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Pelaksanaan program-program PKK di Kota Denpasar telah berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan meraih berbagai prestasi baik tingkat provinsi maupun tingkat nasional," kata Ketua Tim Penggerak PKK Denpasar Ny Anak Agung Purnawati Geriya di Denpasar, Kamis.
Purnawati Geriya menekankan ke depan pelaksanaan program lebih menyasar pada anak-anak. Hal ini mengingat era globalisasi sangat mempengaruhi perkembangan anak. Untuk itu perlu adanya benteng diri agar anak-anak sebagai tunas bangsa bisa terjaga dari hal-hal kurang baik akibat pergaulan global tersebut.
Ia juga mencontohkan untuk pengamalan Pancasila, khususnya sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa saat ini anak-anak sangat kurang. Lebih nyaman mereka melaksanakan permainan game ketimbang pelaksanaan pengamalan Pancasila sila pertama.
"Di sini saya harapkan peran para kader sebagai ujung tombak terbawah untuk memberitahu para orang tua agar lebih memperhatikan anak-anak jangan sampai terjerumus hal kurang baik melalui perkembangan teknologi," ucapnya.
Menurut dia, informasi teknologi dibutuhkan dalam era sekarang, namun agar tetap dijaga dalam bingkai norma-norma yang ada. Jangan sampai anak-anak hanya fokus pada permainan yang bersifat individu sehingga tidak mempedulikan lingkungan sekitarnya. (APP)
Editor : I Nyoman Aditya T I
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015