Jakarta (Antara Bali) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan mengatakan jumlah tenaga kerja asing di Indonesia terus mengalami penurunan.

Dalam keterangannya setelah bertemu dengan perwakilan para buruh di Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa, Luhut menuturkan jumlah tenaga kerja asing di Indonesia sampai Agustus 2015 adalah sekitar 54.000 jiwa, atau menurun bila dibandingkan dengan jumlah pada tahun 2012 yang mencapai 76.000 orang.

"Dari jumlah terkini itu, paling banyak berasal dari Tiongkok, yaitu 13.000 jiwa. Hal ini karena jumlah investasi negara tersebut di Indonesia meningkat drastis," ujar Luhut.

Menurut dia, jumlah para pekerja Tiongkok tersebut, termasuk kecil jika dibandingkan dengan jumlah pekerja Indonesia di luar negeri. "Di Hong Kong saja ada 30.000 pekerja Indonesia, tapi pemerintahnya tidak pernah ribut," kata Luhut.

Luhut pun menyesalkan adanya isu beredar di masyarakat yang menyatakan bahwa ada "serbuan" pekerja asal Tiongkok ke Indonesia. Oleh karena itu, ia meminta kepada semua pihak untuk tidak membesarkan-besarkan kabar-kabar yang tidak benar.

Perwakilan buruh diterima oleh tiga menteri Kabinet Kerja yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri serta Menteri Kesehatan Nila F Moeloek di Ruang Parikesit Kemenkopolhukam, Jakarta (1/9).

Pertemuan tersebut berlangsung selama kurang lebih dua jam. Pihak buruh yang hadir termasuk Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani dan pimpinan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Mudhofir.

Pejabat lain yang ikut dalam acara itu adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian, Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo. Ada pun dalam unjuk rasa ribuan buruh di Ibu Kota, para pekerja melakukan aksi "long march" untuk menuju Istana Presiden di Jakarta setelah berkumpul di Bundaran Bank Indonesia. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Michael Siahaan

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015