Tabanan (Antara Bali) - Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Tabanan, Bali, Ir. I Nyoman Budana mengatakan, pihaknya melakukan langkah terkait kekeringan yang melanda lahan sawah termasuk di Dusun Bongan, Desa Tegalmengkeb, Selemadeg Timur.

"Langkah yang dilakukan antara lain membantu pompa air kepada petani, namun hal itu tidak efisien karena sumber air sulit," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Tabanan, Ir. I Nyoman Budana di Tabanan, Selasa.

Ia mengharapkan petani dapat memanfaatkan pompa air itu untuk mengatasi kekeringan. Bantuan pompa air itu berasal dari pemerintah pusat.

Selain itu mengarahkan petani untuk menanam palawija seperti kedelai dan jagung, sehingga hemat dalam penggunaan air.

Selain itu pemerintah pusat dan pemerintah provinsi telah menganggarkan dana sebesar Rp 17 miliar untuk perbaikan irigasi dan pembuatan bendungan kecil.

Dengan demikian diharapkan masalah kekeringan dapat diatasi dengan baik, tidak berlanjut di masa-masa mendatang.

Sekitar 800 hektare sawah di Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, Bali mengalami kekeringan sejak dua bulan terakhir dan kondisi ini dikhawatirkan menimbulkan gagal panen bagi petani setempat.

I Nengah Nuada, seorang petani di Dusun Bongan, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, 50 km barat Kota Denpasar mengatakan, selama dua bulan terakhir tidak turun hujan.

Pihaknya mempunyai sekaligus menggarap sawah seluas 80 are, kini saat musim kering tidak bisa berbuat banyak hanya bisa pasrah.

"Tidak adanya turun hujan membuat saluran air yang biasa mengairi persawahan kini mengering," ujar Nengah Nuada. (WDY)

Pewarta:

Editor : Adi Purnama Putra


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015