Singaraja, (Antara Bali) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Buleleng menjalin kerja sama mengatasi kekeringan yang terus meluas di daerah itu.

"Usaha keras terus dilakukan mengingat debit air di beberapa titik sumber air bersih mulai mengering sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat," kata Kepala BPBD Buleleng I Ketut Yasa di Singaraja, Senin.

Ia menjelaskan, penurunan debit air tersebut murni disebabkan karena kemarau berkepanjangan akibat badai El Nino yang melanda wilayan nusantara.

Untuk mengatasi masalah tersebut, pihaknya telah melakukan pemetaan daerah yang berpotensi mengalami kekurangan air bersih di beberapa titik kekeringan di "Bumi Panji Sakti" itu

"Efek badai El Nino sangat terasa di daerah Bali bagian utara ini, terutama di daerah langganan kekeringan seperti di Kecamatan Kubutambahan dan Gerokgak," kata dia.

Ia menambahkan, untuk sementara waktu, pihaknya mengirim air ke Desa Julah Kecamatan Tejakula sebanyak 5.000 liter untuk mengantisipasi kekurangan pasokan air bersih di daerah tersebut.

"Daerah Julah dan sekitarnya selalu mengalami kekeringan hampir setiap musim kemarau tiba, jadi kita fokuskan dulu di daerah tersebut," katanya.

Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Buleleng itu menambahkan, penanganan kekurangan air bersih di daerah paling Utara Pulau Bali itu juga didukung pemerintah desa atau kecamatan.

"Kami bekerja sama dengan pemerintahan desa dan kecamatan menangani masalah ini, jika ada desa yang mengalami kekurangan air bersih kepala desa diharapkan melapor kepada kami," katanya.

Ia menegaskan BPBD dan PDAM siap melakukan pengiriman ke desa yang mengalami kekurangan air bersih. "Kami sudah siapkan mobil tangki untuk pengiriman air ke daerah yang mengalami kekurangan air," tegasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Buleleng I Made Lestariana mengatakan pihaknya telah menyiapkan mobil tangki untuk pengiriman air bersih.

Mengenai kekeringan yang terus meluas, pihaknya yakin masalah itu masih bisa ditangani. "Memang benar di beberapa sumber air mengalami penurunan debit air, tapi ini masih bisa ditangani," ujarnya.

Ia menjelaskan, akibat penurunan debit air di beberapa wilayah akan menimbulkan gangguan pelayanan air bersih pada waktu beban puncak pemakaian yaitu sore hari.

"Untuk itu, kami himbau kepada masyarakat seluruh Buleleng agar melakukan penampungan ketika air masih mengalir pada pagi dan siang hari," demikian Lestariana. (KUN)

Pewarta: Pewarta: Bagus Andi

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015