Denpasar (Antara Bali) - Kepolisian Resor Kota Denpasar, Bali, saat ini masih menyelidiki temuan percikan darah dalam tisu yang ditemukan di kamar ibu angkat Angeline, Margaret, untuk mengungkap kasus pembunuhan bocah cantik itu.
"Sudah kami telusuri (temuan percikan darah) tentunya menunggu (tes) DNA yang kami kirim ke Jakarta," kata kepala Polresta Denpasar Komisaris Besar Anak Agung Made Sudana, Jumat.
Menurut dia, polisi menemukan percikan darah di kamar Agus dan percikan darah dalam tisu di kamar Margaret.
Sudana menjelaskan bahwa dari Margaret mengaku tidak mengetahui temuan percikan darah dalam tisu yang ditemukan di kamarnya itu.
"Dia (Margaret) mengaku tidak tahu ada darah itu," imbuhnya.
Hingga saat ini, polisi masih mendalami keterangan ibu angkat tersebut termasuk belum menetapkan status hukumnya.
Selama dimintai keterangan, Sudana menyatakan bahwa Margaret cukup kooperatif dengan penyidik.
"Dia kooperatif dengan apa yang kami tanyakan, disampaikan olehnya," katanya sembari menambahkan bahwa polisi telah memeriksa 13 saksi.
Kepolisian, lanjut dia, belum menemukan bukti baru terkait penyelidikan kasus pembunuhan bocah malang itu termasuk menetapkan tersangka baru selain Agus yang sudah menjadi tersangka.
Sementara itu pihaknya tengah membahas mengenai hak perwalian yang akan menerima jenazah Angeline mengingat kedua orangtua kandung telah meminta jasad bocah itu untuk dikebumikan di Banyuwangi, Jawa Timur.
"Kami buat rangkaian berita acara menelusuri kembali dari ibu angkat, ibu kandung dan bapak kandung. Nanti kami uji ke ahli siapa yang berhak perwalian anak ini," imbuhnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Sudah kami telusuri (temuan percikan darah) tentunya menunggu (tes) DNA yang kami kirim ke Jakarta," kata kepala Polresta Denpasar Komisaris Besar Anak Agung Made Sudana, Jumat.
Menurut dia, polisi menemukan percikan darah di kamar Agus dan percikan darah dalam tisu di kamar Margaret.
Sudana menjelaskan bahwa dari Margaret mengaku tidak mengetahui temuan percikan darah dalam tisu yang ditemukan di kamarnya itu.
"Dia (Margaret) mengaku tidak tahu ada darah itu," imbuhnya.
Hingga saat ini, polisi masih mendalami keterangan ibu angkat tersebut termasuk belum menetapkan status hukumnya.
Selama dimintai keterangan, Sudana menyatakan bahwa Margaret cukup kooperatif dengan penyidik.
"Dia kooperatif dengan apa yang kami tanyakan, disampaikan olehnya," katanya sembari menambahkan bahwa polisi telah memeriksa 13 saksi.
Kepolisian, lanjut dia, belum menemukan bukti baru terkait penyelidikan kasus pembunuhan bocah malang itu termasuk menetapkan tersangka baru selain Agus yang sudah menjadi tersangka.
Sementara itu pihaknya tengah membahas mengenai hak perwalian yang akan menerima jenazah Angeline mengingat kedua orangtua kandung telah meminta jasad bocah itu untuk dikebumikan di Banyuwangi, Jawa Timur.
"Kami buat rangkaian berita acara menelusuri kembali dari ibu angkat, ibu kandung dan bapak kandung. Nanti kami uji ke ahli siapa yang berhak perwalian anak ini," imbuhnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015