Denpasar (Antara Bali) - Bali mengimpor berbagai jenis mesin dan komponen alat produksi senilai 34,81 juta dolar AS selama tiga bulan periode Januari-Mareti 2015, merosot hingga 72,10 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 124,78 juta dolar AS.

"Khusus pada bulan Maret 2015 tercatat 11,60 juta dolar AS, berkurang 69,56 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya tercatat 38,13 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, sebaliknya jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Februari 2015) yang tercatat 9,09 juta dolar, maka impor bulan ini meningkat 27.67 persen.

Bali mengimpor mesin-mesin dan aneka jenis barang produksi untuk diolah lebih lanjut menjadi barang dan aneka jenis cinderamata yang siap diekspor kembali ke pasaran luar negeri yang mampu memberikan nilai tambah jauh lebih besar.

Panasunan Siregar menambahkan, impor alat produksi itu dinilai jauh lebih baik dibandingkan dengan mendatangkan bahan makanan atau minuman untuk memenuhi kebutuhan konsumen, yang hanya menghabiskan devisa.

Impor yang dilakukan Bali berupa alat produksi (peralatan listrik) dan alat produksi lainnya akan memberikan dampak positif dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan perolehan devisa yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Komponen impor itu antara lain mesin-mesin (mekanik) untuk proses produksi sebesar 20,39 persen, menyusul peralatan listrik 11,67 persen serta produk bahan bakar mineral 9,61 persen.

Selain itu juga produk kapal terbang dan bagiannya 9,52 persen serta produk garam, belerang dan kapur 8,86 persen.

Aneka jenis produk luar negeri itu didatangkan dari Tiongkok sebesar 25,84 persen, menyusul Singapura 20,13 persen, Vietnam 8,91 persen, Amerika Serikat 7,60 persen dan Australia 7,32 persen, ujar Panasunan Siregar. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015