Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika memprediksi dalam waktu dekat akan terjadi penurunan jumlah kunjungan wisatawan Australia ke Pulau Dewata sebagai imbas dari rencana eksekusi dua terpidana mati kasus "Bali Nine".

"Ada kemungkinan terjadi, tentu saja dalam waktu dekat pasti terjadi hal-hal yang seperti itu. Tetapi saya kira, saya sangat yakin bahwa orang Australia memahami bahwa setiap negara mempunyai kedaulatan hukum," kata Pastika di sela acara Diklat Kepemimpinan Tingkat II di Denpasar, Selasa.

Oleh karena itu, Pastika mengajak jajarannya untuk memikirkan langkah-langkah menghadapi kemungkinan terjadinya penurunan jumlah kunjungan wisatawan dari Negeri Kangguru itu. "Di samping kita tetap jaga keamanan," ujarnya.

Mantan Kapolda Bali itu pun menambahkan karena proses hukum terhadap "duo Bali Nine" yakni Andrew Chan dan Myuran Sukumaran sudah berlangsung, maka semua pihak seharusnya menghormati semua proses hukum itu.

"Kalau memang harus dilaksanakan ya dilaksanakan. Tentu saja pihak lain harus memahami. Itu adalah masing-masing negara berdaulat atas hukumnya masing-masing. Dan kita sudah memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk menempuh upaya-upaya hukum yang mungkin dilakukan di Republik Indonesia," ucapnya.

Pastika mencontohkan dampak rencana eksekusi mati "duo Bali Nine" yang akan dilaksanakan akhir April 2015 itu terhadap kunjungan wisatawan Australia sebagai bentuk perubahan yang bisa terjadi begitu cepat dan drastis. Oleh karena itu, para pemimpin khususnya yang mengikuti diklat seharusnya dapat mengantisipasi setiap perubahan yang kemungkinan terjadi.

"Pemimpin itu seharusnya bukan manusia biasa. Harus lebih pintar, lebih berani, lebih luas wawasannya, dan memiliki karakter yang lebih kuat. Hanya pemimpin yang berani yang bisa memulai perubahan," tegasnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, wisatawan asal Australia ke Pulau Dewata pada Februari 2015 tercatat sebanyak 71.336 orang, menurun dibandingkan satu bulan sebelumnya yang sebanyak 85.059 orang. (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015