Tabanan (Antara Bali) - Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti bersama anggota DPR RI Made Urip dan Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman AdiWiryatama menghadiri kegiatan ritual berskala besar "ngenteg linggih, memungkah, melaspas, tawur agung catur niri" di Pura Dalem dan Prajapati Marga, Tabanan.
Puncak kegiatan ritual berskala besar itu dilakukan Rabu (15/4), namun Bupati Eka dan wakil rakyat di tingkat pusat dan Bali itu datang di sela masyarakat melakukan persiapan, Selasa.
Ikut serta dalam rombongan Bupati Eka tersebut Ketua DPRD Tabanan Ketut Suryadi, anggota DPRD Provinsi Bali Ketut Purnaya, anggota DPRD Kabupaten Tabanan Wayan Sudiana dan Putu Eka Nurcahyadi, Camat Marga Made Murdika serta kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait di Kabupaten Tabanan.
Ketua panitia kegiatan ritual tersebut Wayan Sumartika melaporkan, ritual "ngenteg linggih, memungkah, melaspas, tawur agung catur niri" di Pura Dalem dan Prajapati Marga digelar sehubungan tuntasnya pembangunan tembok keliling (penyengker) dan bangunan suci (pelinggih) pura tersebut.
Kegiatan ritual berskala besar itu dipimpin (dipuput) empat pendeta (sulinggih) masing-masing dari Griya Tegal Jadi, Griya Ole, Griya Kalibalang, dan Griya Belayu.
Tempat suci tersebut disungsung (didukung) oleh 691 kepala keluarga (KK) yang berhasil merampungkan pembangunan tempat suci secara swadaya.
Kebersamaan membangun tempat suci itu mampu menumbuhkan rasa bakti krama terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta mempererat hubungan sesuai Tri Hita Karana sehingga "keajegan" budaya Bali tetap terjaga.
Bupati Eka mengajak masyarakat bersinergi dengan pemerintah untuk berkomitmen membangun Tabanan ke arah yang lebih baik dan mengutamakan kepentingan umum di atas segalanya.
Dengan kebersamaan itu ke depan diharapkan akan bisa menikmati keberhasilan. Bupati Eka juga mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi sehingga permasalahan yang muncul dapat terpecahkan.
Bupati Eka dan rombongan dari Marga menuju Desa Pekraman Kutuh Kelod, Desa Samsam, Kerambitan untuk menghadiri kegiatan serupa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Puncak kegiatan ritual berskala besar itu dilakukan Rabu (15/4), namun Bupati Eka dan wakil rakyat di tingkat pusat dan Bali itu datang di sela masyarakat melakukan persiapan, Selasa.
Ikut serta dalam rombongan Bupati Eka tersebut Ketua DPRD Tabanan Ketut Suryadi, anggota DPRD Provinsi Bali Ketut Purnaya, anggota DPRD Kabupaten Tabanan Wayan Sudiana dan Putu Eka Nurcahyadi, Camat Marga Made Murdika serta kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait di Kabupaten Tabanan.
Ketua panitia kegiatan ritual tersebut Wayan Sumartika melaporkan, ritual "ngenteg linggih, memungkah, melaspas, tawur agung catur niri" di Pura Dalem dan Prajapati Marga digelar sehubungan tuntasnya pembangunan tembok keliling (penyengker) dan bangunan suci (pelinggih) pura tersebut.
Kegiatan ritual berskala besar itu dipimpin (dipuput) empat pendeta (sulinggih) masing-masing dari Griya Tegal Jadi, Griya Ole, Griya Kalibalang, dan Griya Belayu.
Tempat suci tersebut disungsung (didukung) oleh 691 kepala keluarga (KK) yang berhasil merampungkan pembangunan tempat suci secara swadaya.
Kebersamaan membangun tempat suci itu mampu menumbuhkan rasa bakti krama terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta mempererat hubungan sesuai Tri Hita Karana sehingga "keajegan" budaya Bali tetap terjaga.
Bupati Eka mengajak masyarakat bersinergi dengan pemerintah untuk berkomitmen membangun Tabanan ke arah yang lebih baik dan mengutamakan kepentingan umum di atas segalanya.
Dengan kebersamaan itu ke depan diharapkan akan bisa menikmati keberhasilan. Bupati Eka juga mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi sehingga permasalahan yang muncul dapat terpecahkan.
Bupati Eka dan rombongan dari Marga menuju Desa Pekraman Kutuh Kelod, Desa Samsam, Kerambitan untuk menghadiri kegiatan serupa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015