Denpasar (Antara Bali) - Wisatawan mancanegara dalam menikmati keindahan alam Pulau Dewata ikut serta mandi bersama dengan masyarakat setempat hanya ingin merasakan aura kesucian "tirta pamarisudha" di kawasan Pura Tirtha Empul Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.
"Mereka (turis asing-red) membaur dengan umat Hindu yang melakukan mandi, sebelumnya telah mempersembahkan sesajen di pancoran sumber air suci yang ada di sana," kata seorang pemandu wisata Made Sudana, Selasa.
Orang asing banyak yang ingin tahu dan merasakan apa yang menjadi kegiatan masyarakat setempat, seperti mandi di tempat-tempat suci di Tirta Empul, bahkan banyak juga ingin tahu menikmati dengan meminum air suci (tirta) di Pura lainnya.
"Saya sering mengantarkan wisatawan secara perorangan dengan menjelajahi tempat-tempat suci di Bali, seperti di Pura (tempat Persembahyangan umat Hindu di Bali) di Batukaru, Tabanan, mereka meminta izin meminum air suci seperti penduduk setempat seusai sembahyang," kata dia.
Orang asing itu dengan kesadaran sendiri meminta untuk bisa menikmati air suci yang ada di Pura atau di tempat sumber air yang disucikan penduduk sekitarnya, seperti halnya umat setempat dengan harapan bisa menerima aura kedamaian. Bali yang dijuluki pulau seribu pura merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi masyarakat internasional, sebab masyarakat tidak dibatasi asalkan yang bersangkutan berniat baik dan mengikuti etika yang ada di daerah setempat.
Made Sudana, pria yang sudah belasan tahun mengantarkan turis asing melakukan perjalanan wisata di Bali termasuk ke daerah Jawa Timur atau Nusa Tenggara Barat mengatakan, banyak tamunya mengaku merasakan kedamaian ada di lingkungan Pura. Oleh sebab itu tidak mengherankan turis asing banyak datang ke kawasan Pura Besakih di Lereng Gunung Aguyng, Kabupaten Karangasem, Pura Uluwatu di kaki Pulau Bali maupun Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, 15 km barat Denpasar dalam liburannya di daerah Pulau Dewata. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Mereka (turis asing-red) membaur dengan umat Hindu yang melakukan mandi, sebelumnya telah mempersembahkan sesajen di pancoran sumber air suci yang ada di sana," kata seorang pemandu wisata Made Sudana, Selasa.
Orang asing banyak yang ingin tahu dan merasakan apa yang menjadi kegiatan masyarakat setempat, seperti mandi di tempat-tempat suci di Tirta Empul, bahkan banyak juga ingin tahu menikmati dengan meminum air suci (tirta) di Pura lainnya.
"Saya sering mengantarkan wisatawan secara perorangan dengan menjelajahi tempat-tempat suci di Bali, seperti di Pura (tempat Persembahyangan umat Hindu di Bali) di Batukaru, Tabanan, mereka meminta izin meminum air suci seperti penduduk setempat seusai sembahyang," kata dia.
Orang asing itu dengan kesadaran sendiri meminta untuk bisa menikmati air suci yang ada di Pura atau di tempat sumber air yang disucikan penduduk sekitarnya, seperti halnya umat setempat dengan harapan bisa menerima aura kedamaian. Bali yang dijuluki pulau seribu pura merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi masyarakat internasional, sebab masyarakat tidak dibatasi asalkan yang bersangkutan berniat baik dan mengikuti etika yang ada di daerah setempat.
Made Sudana, pria yang sudah belasan tahun mengantarkan turis asing melakukan perjalanan wisata di Bali termasuk ke daerah Jawa Timur atau Nusa Tenggara Barat mengatakan, banyak tamunya mengaku merasakan kedamaian ada di lingkungan Pura. Oleh sebab itu tidak mengherankan turis asing banyak datang ke kawasan Pura Besakih di Lereng Gunung Aguyng, Kabupaten Karangasem, Pura Uluwatu di kaki Pulau Bali maupun Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, 15 km barat Denpasar dalam liburannya di daerah Pulau Dewata. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015