Denpasar (Antara Bali) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Provinsi Bali menyiapkan sekitar 2.298 ton beras untuk keluarga miskin di Pulau Dewata setiap bulannya.
"Program beras miskin sudah mulai berjalan. Jumlah itu merupakan pagu untuk Bali yang harus digelontorkan," kata Kepala Bulog Bali, I Wayan Budita, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, beras miskin itu baru bisa digelontorkan kepada masyarakat apabila ada permintaan dari pemerintah kabupaten/kota di Pulau Dewata.
"Maka dari itu kami imbau pemda untuk segera mengajukan permintaan agar bisa disalurkan kepada masyarakat miskin," ucapnya.
Saat ini, lanjut dia, baru beberapa kabupaten di Bali yang mengajukan permintaan beras miskin, di antaranya Tabanan, Klungkung, Jembrana, dan Buleleng. Dia menjelaskan bahwa untuk satu rumah tangga miskin dijatah beras miskin sebanyak 15 kilogram.
Peningkatan harga beras, jelas dia, disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya pengaruh cuaca, belum adanya musim panen hingga karena pemerintah pada tahun 2014 lalu belum mengalokasikan beras miskin sehingga selama hampir dua bulan raskin tidak disalurkan. Sedangkan menghadapi lonjakan harga beras, Bulog kini rutin menggelar operasi pasar yang dialokasikan dari beras cadangan pemerintah. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Program beras miskin sudah mulai berjalan. Jumlah itu merupakan pagu untuk Bali yang harus digelontorkan," kata Kepala Bulog Bali, I Wayan Budita, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, beras miskin itu baru bisa digelontorkan kepada masyarakat apabila ada permintaan dari pemerintah kabupaten/kota di Pulau Dewata.
"Maka dari itu kami imbau pemda untuk segera mengajukan permintaan agar bisa disalurkan kepada masyarakat miskin," ucapnya.
Saat ini, lanjut dia, baru beberapa kabupaten di Bali yang mengajukan permintaan beras miskin, di antaranya Tabanan, Klungkung, Jembrana, dan Buleleng. Dia menjelaskan bahwa untuk satu rumah tangga miskin dijatah beras miskin sebanyak 15 kilogram.
Peningkatan harga beras, jelas dia, disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya pengaruh cuaca, belum adanya musim panen hingga karena pemerintah pada tahun 2014 lalu belum mengalokasikan beras miskin sehingga selama hampir dua bulan raskin tidak disalurkan. Sedangkan menghadapi lonjakan harga beras, Bulog kini rutin menggelar operasi pasar yang dialokasikan dari beras cadangan pemerintah. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015