Denpasar (Antara Bali) - Dinas Perkebunan Provinsi Bali berupaya meningkatan usaha perdagangan ekspor komoditas perkebunan, sekaligus memanfaatkan peluang sebagai terobosan untuk mendongkrak pendapatan petani.

"Bali berupaya menjajaki jambu mete hasil produksi petani kebun di daerah ini untuk bisa menjangkau pasar ekspor, dengan harapan akan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat perdesaan," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali, Ir. IDM Buana Duwuran, M.P di Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan, untuk melangkah kearah itu perlu adanya pengetahuan yang memadai bagi petani, terutama dalam memproses buah hasil perkebunan termasuk mete setelah panen supaya siap ekspor, dengan harapan pendapatan petani bertambah besar.

Berkaitan dengan hal itu, tahap awal Dinas Perkebunan Bali telah menggelar bimbingan teknis (Bintek) akselerasi ekspor komoditas perkebunan khususnya jambu mete yang melibatkan para petani dari wilayah pengembangan jambu mete di Kabupaten Karangasem.

Buana Duwuran menambahkan, pihaknya sudah pernah menberikan pelatihan kepada 20 peserta dari kelian subak abian pengolah jambu mete, petugas teknis yang menangani pengolahan komoditas perkebunan di Kabupaten Buleleng dan Karangasem.

Melalui Bimtek ini, diharapkan mampu memanfaatkan peluang yang ada termasuk peningkatan ekspor komoditas unggulan perkebunan dengan tetap berupaya memaksimalkan peningkatan nilai tambah dan daya saing produk. Bali selama ini sudah memasarkan kopi, vanili dan kako ke pasaran ekspor, di samping sedang menjajaki pemasaran mete ke pasaran antarbangsa dengan harapan mampu menambah perolehan devisa negara. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015