Denpasar (Antara Bali) - Kebijakan larangan bagi para pegawai negeri sipil (PNS) rapat di hotel diminta agar dilakukan pengkajian ulang dan dievaluasi karena dianggap tidak sejalan dengan pengembangan pariwisata di Pulau Dewata.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten Badung, Bali, I Wayan Puspa Negara dalam keterangan pers yang diterima di Denpasar, Selasa.
"Larangan PNS rapat di hotel sangat berbanding terbalik dengan upaya pengembangan wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibition) serta peningkatan pergerakan wisatawan domestik dalam upaya menjadikan pariwisata sebagai kekuatan pembangunan yang besar," katanya.
Politisi partai berlambang pohon beringin itu membandingkan pengambangan wisata di Indonesia dengan Thailand dan Dubai yang telah menjadikan pariwisata sebagai kekuatan nomor satu dalam pembangunanya.
Puspa Negara yang juga General Manager corporate PT Bali Unicorn mengatakan, pelarangan PNS rapat di hotel harus dikaji matang dan dikaji ulang atau dieavaluasi secepatnya karena kebijakan itu dipastikan sangat berdampak pada pengembangan pariwisata MICE.
Kebijakan itu juga dianggap menghambat perkembangan akomodasi pariwisata di Indonesia yang akan melambat dan tidak dapat memenuhi target Kementerian Pariwisata untuk menjadikan pariwisata sektor andalan.
Oleb karena itu, dia meminta kepada pemerintah agar melakukan penkajian kembali terhadap kebijakan tersebut dan fokus pada perbaikan destinasi dan perkuatan promosi wisata.
"Dengan memaanfaatkan promosi berbasis internet/E-Promo (Electronic promotion) dengan memanfaatkan tenaga internet marketer kita yang sejauh ini belum termanfaatkan dangan baik dimana Indonesia adalah gudangnya pelaku internet dan harus mampu dimanfaatkan," ujarnya.
Puspa negara yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Badung dua periode itu mengatakan bahwa kondisi pariwisata Indonsia saat ini adalah di ranking 70 berdasarkan Travel and Tourism Competitiveness Index dari World Economic Forum dan ke depannya rengking tersebut bisa naik.
"Saya berharap tahun 2015 ranking kita naik dengan cara ekplorasi dan perkuatan destinasi serta promosiyg gencar," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten Badung, Bali, I Wayan Puspa Negara dalam keterangan pers yang diterima di Denpasar, Selasa.
"Larangan PNS rapat di hotel sangat berbanding terbalik dengan upaya pengembangan wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibition) serta peningkatan pergerakan wisatawan domestik dalam upaya menjadikan pariwisata sebagai kekuatan pembangunan yang besar," katanya.
Politisi partai berlambang pohon beringin itu membandingkan pengambangan wisata di Indonesia dengan Thailand dan Dubai yang telah menjadikan pariwisata sebagai kekuatan nomor satu dalam pembangunanya.
Puspa Negara yang juga General Manager corporate PT Bali Unicorn mengatakan, pelarangan PNS rapat di hotel harus dikaji matang dan dikaji ulang atau dieavaluasi secepatnya karena kebijakan itu dipastikan sangat berdampak pada pengembangan pariwisata MICE.
Kebijakan itu juga dianggap menghambat perkembangan akomodasi pariwisata di Indonesia yang akan melambat dan tidak dapat memenuhi target Kementerian Pariwisata untuk menjadikan pariwisata sektor andalan.
Oleb karena itu, dia meminta kepada pemerintah agar melakukan penkajian kembali terhadap kebijakan tersebut dan fokus pada perbaikan destinasi dan perkuatan promosi wisata.
"Dengan memaanfaatkan promosi berbasis internet/E-Promo (Electronic promotion) dengan memanfaatkan tenaga internet marketer kita yang sejauh ini belum termanfaatkan dangan baik dimana Indonesia adalah gudangnya pelaku internet dan harus mampu dimanfaatkan," ujarnya.
Puspa negara yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Badung dua periode itu mengatakan bahwa kondisi pariwisata Indonsia saat ini adalah di ranking 70 berdasarkan Travel and Tourism Competitiveness Index dari World Economic Forum dan ke depannya rengking tersebut bisa naik.
"Saya berharap tahun 2015 ranking kita naik dengan cara ekplorasi dan perkuatan destinasi serta promosiyg gencar," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014