Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo, dalam sambutannya saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2015-2019, di Jakarta, Kamis, menegaskan bahwa kebijakan publik yang benar dan tepat merupakan syarat utama kemajuan suatu kota, provinsi dan negara.

"Intinya ada di bapak ibu semuanya. Intinya adalah kebijakan publik yang benar dan tepat, kalau ada kebijakan publik yang benar dan tepat maka majulah suatu kota...suatu provinsi...suatu negara," kata Presiden.

Ini adalah kali pertama Presiden Joko Widodo membuka acara penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.

Presiden kemudian mencontohkan sejumlah negara sahabat yang tidak memiliki sumber daya alam namun bisa berkembang pesat karena penerapan kebijakan publik yang tepat dan benar.

Oleh karena itu, Presiden berharap dengan penerapan kebijakan publik yang benar dan tepat maka sejumlah permasalahan yang membelit Indonesia dapat teratasi.

Ia memulai pemaparannya dari sektor pangan. "Kita sering menyatakan negara kita gemah ripah loh jinawi, kita negara agraris. Tapi nyatanya semua kita impor," katanya seraya menyebutkan produk pangan seperti beras, jagung, gula dan kedelai.

Menurut Presiden, Indonesia memiliki kekuatan untuk mandiri hanya saja tidak didukung oleh kebijakan publik yang benar dan tepat.

Kepala Negara kemudian memaparkan target pemerintahannya untuk mencapai swasembada beras dalam tiga tahun. Ia juga menyampaikan rencana pembangunan 49 waduk dan target 1 juta hektare irigasi.

Presiden secara khusus meminta agar para bupati, wali kota, gubernur untuk ikut mengawal program besar tersebut.

Sektor selanjutnya yang menjadi sorotan Presiden adalah bidang energi. Kepala Negara menilai kebijakan publik yang tidak tepat adalah salah satu alasan mengapa Indonesia yang kaya gas alam dan batu bara kekurangan energi listrik.

Ia mengatakan bahwa banyak investor mengantri namun terhambat masalah izin. Disebutkan bahwa di suatu provinsi izin dapat terhambat sampai enam tahun.

"Target kita tahun ini 35 ribu megawatt," katanya.

Presiden juga mengatakan pemerintah sedang berusaha mengatasi hal-hal yang menghambat jalannya investasi di berbagai sektor terutama di daerah. (WDY)

Pewarta: Oleh GNC Aryani

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014