Kuta (Antara Bali) - Keberadaan drainase dan trotoar dalam proyek "Denpasar Sewerage Development Project" (DSDP) di Jalan Legian, Kuta, Kabupaten Badung, Bali rawan menimbulkan banjir, kata Lurah Kuta.
"Mengenai kegunaan sarana umum seperti drainase dan trotoar ini, kami meminta agar diperbaiki, dan tim sudah menyepakati untuk memperbaiki itu semua," kata Lurah Kuta I Gede Suparta saat kegiatan sidak proyek tersebut di Kuta, Jumat.
Sidak proyek DSDP siang tadi, diikui rombongan Dinas Pekerjaan Umum Bali, DPRD Badung dan instansi terkait di lingkungan Pemkab Badung lainnya.
Dalam peninjauan di lapangan, petugas dari Dinas Pekerjaan Umum Bali dan Pemkab Badung menemukan sejumlah persoalan yang mesti dibenahi.
Diantaranya, masalah drainase, trotoar dan kegunaan jalan yang panjangnya mencapai 1,6 km. "Untuk drainase dinilai rusak sehingga berpotensi menimbulkan banjir, begitu juga dengan trotoarnya," kata Suparta.
Selain kerusakan pada drainase, trotoar di Jalan Legian posisinya juga dinilai terlalu rendah dari permukaan jalan sehingga diminta untuk lebih ditinggikan lagi.
Peninjauan dimaksudkan untuk mengevaluasi pelaksanaan proyek tersebut, menyusul banyaknya desakan dari masyarakat setempat untuk mempercantik kawasan Legian.
Sebelum meninjau lapangan, tim ini juga sempat menggelar pertemuan di Kantor Lurah Kuta yang menghasilkan keputusan agar pihak DSPD bekerja secara maksimal.
Selain itu, ujar Suparta, proyek juga mesti memperhatikan estetika sebagai kawasan pariwisata dan bekerja tepat waktu.
"Pertemuan itu dalam rangka menyamakan persepsi bagaimana menata Jalan Legian secara menyeluruh," ujarnya.
Pihak DSDP sendiri menyatakan kesiapanya memfasilitasi penataan jalan Legian hingga tuntas, yakni mulai dari penataan drainase, trotoar dan jalan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Mengenai kegunaan sarana umum seperti drainase dan trotoar ini, kami meminta agar diperbaiki, dan tim sudah menyepakati untuk memperbaiki itu semua," kata Lurah Kuta I Gede Suparta saat kegiatan sidak proyek tersebut di Kuta, Jumat.
Sidak proyek DSDP siang tadi, diikui rombongan Dinas Pekerjaan Umum Bali, DPRD Badung dan instansi terkait di lingkungan Pemkab Badung lainnya.
Dalam peninjauan di lapangan, petugas dari Dinas Pekerjaan Umum Bali dan Pemkab Badung menemukan sejumlah persoalan yang mesti dibenahi.
Diantaranya, masalah drainase, trotoar dan kegunaan jalan yang panjangnya mencapai 1,6 km. "Untuk drainase dinilai rusak sehingga berpotensi menimbulkan banjir, begitu juga dengan trotoarnya," kata Suparta.
Selain kerusakan pada drainase, trotoar di Jalan Legian posisinya juga dinilai terlalu rendah dari permukaan jalan sehingga diminta untuk lebih ditinggikan lagi.
Peninjauan dimaksudkan untuk mengevaluasi pelaksanaan proyek tersebut, menyusul banyaknya desakan dari masyarakat setempat untuk mempercantik kawasan Legian.
Sebelum meninjau lapangan, tim ini juga sempat menggelar pertemuan di Kantor Lurah Kuta yang menghasilkan keputusan agar pihak DSPD bekerja secara maksimal.
Selain itu, ujar Suparta, proyek juga mesti memperhatikan estetika sebagai kawasan pariwisata dan bekerja tepat waktu.
"Pertemuan itu dalam rangka menyamakan persepsi bagaimana menata Jalan Legian secara menyeluruh," ujarnya.
Pihak DSDP sendiri menyatakan kesiapanya memfasilitasi penataan jalan Legian hingga tuntas, yakni mulai dari penataan drainase, trotoar dan jalan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010